Anak-anak Trauma Hingga Warga Wadas Tak berani Keluar Rumah Imbas Pengepungan dan Penangkapan
Nasional

Warga Wadas kini tak berani keluar rumah setelah peristiwa penangkapan sejumlah orang oleh polisi. Bahkan warga dan anak-anak takut meski hanya untuk sekedar keluar membeli kebutuhan pokok atau sekolah.

WowKeren - Kejadian mencekam terjadi di Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Selasa (8/2) kemarin. Polisi mengepung desa dan menangkap sejumlah warga terkait aksi protes saat pengukuran lahan tanah quarry untuk proyek Bendungan Bener. Peristiwa itu pun memicu ketakutan dan trauma bagi warga Desa Wadas.

Warga apalagi anak-anak kini banyak yang resah dan trauma. Warga tidak berani keluar rumah dan memilih untuk berdiam diri di rumah karena takut dicokok aparat.

"Semua warga resah di sini, itu setiap perbatasan, di masjid, semua dijaga polisi. Mengganggu aktivitas warga, anak-anak yang mau sekolah, mau main jadi takut," ucap salah satu warga pada Rabu (9/2), dilansir dari Cnnindonesia.com.

Bahkan warga tak berani keluar rumah meski hanya untuk membeli kebutuhan rumah tangga atau pangan. Menurutnya, polisi akan menangkap setiap warga yang keluar rumah.

"Warga memilih makan seadanya saja, karena takut keluar. Tidak ada warga yang mondar-mandir cari keperluan. Anak-anak takut, mereka kan tidak biasa melihat sebegitu banyak polisi," jelasnya.


Sementara itu, suasana pagi ini di Desa Wadas masih dipenuhi dan dijaga ratusan anggota kepolisian. Terlihat beberapa mobil polisi melintas di dalam desa.

Sebelumnya, polisi diketahui menangkap puluhan warga Wadas yang diduga melakukan aksi anarki dalam proses pengukuran lahan. Warga menyebut jika para polisi tak pandang bulu ketika menangkap penduduk desa. Bahkan para polisi disebut juga menangkap anak SMP dan SMA.

"Masih belum dibebaskan. Beberapa masih diinterogasi. Kami tidak tahu kabar yang di sana seperti apa. Di sini saja kami tidak berani keluar.Ada yang masih SMP, SMA ikut ditangkap," ungkap seorang warga.

Diketahui, aparat mendampingi tim dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) mengukur lahan untuk pembangunan proyek Bendungan Bener dan mendapat penolakan warga, Selasa (8/2).

"Sampai dengan batas waktu yang belum bisa ditentukan. Tentu kami tetap akan menempatkan personel yang ada di wilayah ini," pungkas Wakapolda Jateng, Brigjen Abiyoso Seno Aji kepada wartawan.

Ia mengatakan penempatan personel kepolisian dilakukan untuk memastikan bahwa wilayah tersebut tetap aman. Dia pun mengklaim tidak ada kericuhan yang terjadi selama proses pengukuran proyek Bendungan Bener di wilayah Desa Wadas.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru