Kesal Kondisi Rusak Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Pandeglang Jual Jalan Umum Rp 33 Ribu di Tokopedia
Pexels/Ilustrasi
SerbaSerbi

Warga Kampung Cegog, Desa Rancapinang, Kecamatan Cimanggu, Pandeglang, Banten menjual jalan akses satu-satunya menuju kampungnya tersebut di platform e-commerce Tokopedia dengan harga Rp 33 ribu.

WowKeren - Seorang warga Kampung Cegog, Desa Rancapinang, Kecamatan Cimanggu, Pandeglang, Banten, kesal dengan kondisi jalan umum yang rusak berat namun tak kunjung diperbaiki. Akhirnya, warga bernama Ahmad Kurtusi tersebut menjual jalan akses satu-satunya menuju kampungnya tersebut di platform e-commerce Tokopedia dengan harga Rp 33 ribu.

Dalam unggahannya di Tokopedia, Ahmad menyertakan tiga foto jalan yang rusak. Dalam keterangannya tertulis, "Dijual Jalan Cegog Menuju Proyek JRSCA".

"Mungkin sudah sejak zaman penjajahan tidak pernah diperbaiki," tutur Ahmad kepada Kompas.com, dikutip pada Kamis (24/2). "Itu bentuk kekesalan saya sebagai warga."

Sejak membuat tawaran di Tokopedia beberapa hari lalu, Ahmad rupanya sudah sempat dihubungi oleh beberapa orang terkait jalan rusak tersebut. Ahmad mengaku jika nantinya memang ada yang membeli jalan tersebut, maka uangnya akan digunakan untuk memperbaiki jalan umum yang rusak.


"Pada tanya, kalau berhasil transaksi nanti yang dikirim apanya? Bingung juga, tapi kalau sampai ada yang beli, uangnya saya sumbangkan untuk pembangunan jalan tersebut," paparnya.

Ini bukan pertama kalinya warga melakukan aksi protes dengan menjual fasilitas umum atau barang milik negara ke online shop. Sebelumnya, Gedung DPR RI sempat "dijual" dengan harga mulai Rp 2.500 di e-commerce Shopee pada tahun 2020 lalu.

Gedung DPR RI ditawarkan di Shopee oleh pihak yang memprotes Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja. Dalam keterangannya tertulis, "Dijual karena kekurangan keadilan".

Di sisi lain, permasalahan jalan rusak yang banyak ditemui di berbagai wilayah juga membuat warga memiliki cara kreatif dalam menyampaikan protes. Di Jember, Jawa Timur misalnya, warga sempat ramai-ramai menanam padi dan pohon pisang di tengah jalan rusak tersebut sebagai bentuk protes karena perbaikan tak kunjung dilakukan.

Sementara itu, remaja di Batumarta, Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, menyampaikan protes mereka soal jalan rusak lewat seni fotografi. Mereka melakuan berbagai pose di kubangan air di lubang jalan rusak tersebut dan mengadakan photoshoot dadakan sebagai bentuk protes karena tidak ada perbaikan jalan. Mulai dari pose mancing, pose romantis, hingga pose ala model bermandikan lumpur.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait