Susul Tahu-Tempe dan Daging, Kini Harga Gas Elpiji Non Subsidi Hingga Ayam Potong Ikut Naik
Nasional

Seperti yang terjadi sebelum-sebelumnya, menjelang bulan Ramadhan bahan pokok akan mengalami kenaikan. Usai tahu-tempe dan daging, kini giliran gas elpiji dan ayam potong yang naik.

WowKeren - Belakangan, harga kedelai sempat melambung tinggi hingga membuat perajin tahu-tempe melakukan aksi mogok kerja. Setelah itu, harga daging turut melambung tinggi mencapai Rp165 ribu per kg.

Kini, giliran harga gas elpiji non subsidi yang juga ikut mengalami kenaikan. Mulai Minggu (27/2), PT Pertamina Petra Niaga diketahui menaikkan harga gas elpiji non subsidi.

Adapun kenaikan harga gas elpiji non subsidi itu untuk menyesuaikan harga minyak dan gas bumi di pasar global. Tak hanya itu, bahkan harga ayam potong juga naik.

PT Pertamina diketahui menaikkan harga gas elpiji non subsidi yang berlaku untuk elpiji Bright Gas 5,5 kg dan 12 kg. Salah seorang pegawai di satu agen elpiji Kecamatan Tambun Selatan, mengungkapkan bahwa kenaikan harga gas sudah terjadi sejak Minggu (27/2) lalu.

"Pengumumannya kan baru keluar kemarin. Karena kemarin kami tutup, jadi mulai hari ini naiknya," ujar Adi kepada Tribunnews, Senin (28/2). Adi mengungkapkan bahwa kenaikan harga eceran Bright Gas hampir mencapai Rp200 ribu.


Adi menerangkan bahwa harga eceran Bright Gas 12 kg sebelum kenaikan berada di Rp175 ribu. Namun kini harganya mencapai Rp199 ribu per tabung, yang artinya mengalami kenaikan sebanyak Rp24 ribu.

"Harga eceran di pedagang, mereka jualnya Rp 175 ribu. Kami jualnya ke mereka paling bedanya Rp2-3 ribu saja," papar Adi. "Nah sekarang ada kenaikan Rp24 ribu. Mungkin pedagang nanti jualnya bisa lebih dari Rp200 ribu."

Adi menuturkan bahwa kenaikan harga gas elpiji non subsidi itu belum diketahui oleh sejumlah masyarakat. Sehingga beberapa di antaranya kaget ketika harga Bright Gas 12 kg mencapai Rp199 ribu.

Di sisi lain, Adi mengatakan bahwa peminat gas non subsidi di sekitar tempatnya berjualan itu sangat sedikit. Menurutnya, masyarakat lebih memilih menggunakan gas subsidi 3 kg. Maka dari itu, ia memperkirakan kenaikan harga Bright Gas akan mempengaruhi jumlah penjualan.

Selain dipusingkan dengan harga gas elpiji yang naik, masyarakat kini juga dihadapkan dengan harga ayam potong yang melonjak. Harga ayam potong di Pasar Kopro, Tanjung Duren, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat, disebut mengalami kenaikan secara bertahap.

Pada Senin (28/2), kenaikan harga ayam potong dirasa cukup tajam dari semula Rp33 ribu per ekor, kini naik menjadi Rp38 ribu. Salah seorang pedagang, Diah pun mengatakan dengan kenaikan harga tersebut membuat pelanggannya berkurang.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait