2 Karya Seni dari Singapura Bakal Ikut Ditampilkan di Bulan Secara Permanen Tahun 2025
NTU Singapore
Dunia

2 karya seni milik seniman Singapura bakal bergabung dalam Moon Gallery. Kedua karya seni itu nantinya bakal ikut ditampilkan secara permanen di luar angkasa pada tahun 2025.

WowKeren - Seniman asal Singapura, Lakshmi Mohanbabu bakal ikut berkontribusi menampilkan 2 karyanya secara permanen di bulan pada tahun 2025. Dua karya seni berbentuk seperti kubus yang berukuran kurang dari 1 sentimeter kubik tersebut adalah bagian dari galeri seni Moon Gallery yang saat ini mengorbit Bumi di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Moon Gallery akan turun kembali ke Bumi pada Desember 2022 mendatang. Setelah itu, Moon Gallery dijadwalkan untuk berkeliling dunia sebelum menuju ke bulan pada 2025.

Kurator Moon Gallery, Anna Sitnikova membayangkan galeri itu bakal menjadi "elemen budaya" di pemukiman manusia di suatu tempat di luar Bumi di masa depan. Sitnikova mennyebut bahwa Moon Gallery bertujuan mendorong orang untuk mengeksplorasi bagaimana seni dan budaya dapat mempengaruhi masa depan eksplorasi ruang angkasa.

Karya-karya tersebut, jelas Sitnikova, dipilih berdasarkan signifikasi dan maknanya. Karya seni tersebut juga harus memenuhi persyaratan Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional untuk berada di ISS. Salah satunya tidak mengandung pernyataan politik atau agama.


Sitnikova adalah salah satu dari empat pendiri Yayasan Moon Gallery, sebuah organisasi budaya nirlaba yang berbasis di Belanda yang menyediakan platform untuk kerjasama interdisipliner dan internasional. Bekerja sama dengan Nanoracks (perusahaan ruang angkasa komersial), Moon Gallery mengirim 64 karya seni, termasuk karya Ms Lakshmi, ke ISS pada bulan Februari.

"Saya sangat senang dipilih oleh Galeri Bulan dan menjadi bagian dari proyek yang menarik... yang belum pernah dilakukan sebelumnya," kata sang seniman, Lakshmi. Karya-karyanya terdiri dari dua kubus yang dirancang untuk mewakili saling ketergantungan dan kesatuan.

Kubus pertama, berjudul "The Cube of Interaction", dibuat bekerja sama dengan profesor asosiasi Universitas Teknologi Nanyang (NTU), Daniel New. Terbuat dari aluminium, kubus oranye dirancang seperti bunga yang sedang mekar, dengan panah dan gelombang yang menciptakan "ruang negatif dan positif yang saling mendefinisikan".

Sementara Kubus kedua, berjudul "Structure and Reflectance", dibuat dalam kemitraan dengan profesor asosiasi NTU, Matteo Seita. Mereka menggunakan dua jenis kristal yang berbeda untuk membuat kubus logam padat yang memantulkan cahaya secara berbeda.

Setiap sisi kubus mengungkapkan simbol universal yang berbeda "yang memiliki koneksi ke setiap bagian dunia, di setiap wilayah, dan untuk setiap kelompok dan ras", pungkas Lakshmi.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait