Pilot Laporkan Banyak Balon Udara Liar Ganggu Penerbangan saat Lebaran
Unsplash/Fasyah Halim
Nasional

Menurut laporan yang diterima AirNav Indonesia, balon-balon udara liar yang mengganggu sejumlah penerbangan itu terbang bebas hingga ketinggian 35 ribu kaki alias 10.600 meter di atas permukaan laut.

WowKeren - Pilot maskapai Lion Air hingga Citilink melaporkan temuan balon udara liar yang terbang di pulau Jawa dan sekitarnya saat Lebaran atau pada Senin (2/5). Menurut laporan yang diterima AirNav Indonesia, balon-balon udara liar yang mengganggu sejumlah penerbangan itu terbang bebas hingga ketinggian 35 ribu kaki alias 10.600 meter di atas permukaan laut.

"AirNav telah memetakan area sebaran balon udara liar berdasarkan laporan yang masuk dan menerbitkan sejumlah Notice to Airmen (NOTAM) terkait," ujar Sekretaris Perusahaan AirNav Indonesia, Rosedi, dalam keterangan tertulisnya.

Adapun AirNav telah berkoordinasi dengan sejumlah pemangku kepentingan terkait laporan balon udara liar ini. Di antaranya adalah Pemda, Polri, TNI Angkatan Udara, hingga Kementerian Perhubungan.

Langkah koordinasi dilakukan demi percepatan penanganan sekaligus antisipasi dan pencegahan potensi bahaya balon udara liar untuk penerbangan. Rosedi menambahkan bahwa AirNav akan melaporkan berkala informasi terkini, terutama kepada para pengguna jasa, untuk memastikan pelayanan navigasi penerbangan diberikan dengan sebaik-baiknya.

"AirNav terus meningkatkan awareness terhadap aktivitas balon udara liar, mengingat potensi dampaknya terhadap operasional navigasi penerbangan menjadi kewaspadaan dan tanggung jawab seluruh stakeholder penerbangan," paparnya.


Adapun temuan balon udara liar dilaporkan terjadi di wilayah berikut ini:

  1. 07.00 WIB: Tiga buah balon di sebelah barat poin SRONO dengan ketinggian 7.000 kaki (laporan Pilot Batik Air rute Jakarta-Banyuwangi)
  2. 08.00 WIB: Satu buah balon di daerah Magelang dengan ketinggian 2.500-3.000 kaki dan terus naik (laporan warga)
  3. 08.34 WIB: Satu buah balon di daerah sebelah timur laut Kota Surabaya dengan ketinggian 31.000-32.000 kaki (laporan pilot Citilink rute Banyuwangi-Jakarta)
  4. 08.56 WIB: Tiga buah balon di sebelah barat Kota Yogyakarta dengan ketinggian 10.000-21.000 kaki (laporan pilot Citilink rute Yogyakarta-Jakarta)
  5. 09.03 WIB: Satu buah balon di sebelah barat Kota Yogyakarta dengan ketinggian 15.000 kaki (laporan pilot Super Air Jet rute Yogyakarta-Jakarta)
  6. 09.40 WIB: Kumpulan balon (20-25 buah) di sebelah barat Kota Semarang dengan ketinggian 14.000-17.000 kaki (laporan pilot Citilink rute Jakarta-Semarang)
  7. 11.45 WIB: Satu buah balon di atas Gunung Semeru dengan ketinggian 35.000 kaki (laporan pilot Air Asia rute Jakarta-Bali)
  8. 12.26 WIB: Lima buah balon di sebelah barat Kota Yogyakarta dengan ketinggian 9.000 kaki (laporan pilot Lion Air rute Jakarta-Yogyakarta)

Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo telah menegaskan bahwa penerbangan balon udara saat tradisi syawalan atau Lebaran Ketupat dilarang. Pasalnya, hal tersebut membahayakan jalur penerbangan pesawat.

"Tidak boleh ada penerbangan balon udara karena membahayakan. Jika tetap ingin menerbangkan, harus diikat dengan ketinggian tertentu, tidak boleh dilepas," ujar Ganjar pada 30 April 2022 lalu.

Ganjar menegaskan bahwa larangan penerbangan balon udara berlaku di Jawa Tengah. Kota Pekalongan yang memiliki tradisi penerbangan balon udara misalnya, memodifikasi kegiatan tersebut dengan syarat balon ditambatkan atau diikat.

"Diikat sehingga ketinggiannya teratur dan orang bisa melihat dengan bagus, tidak bahayakan jalur penerbangan," katanya.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait