Adinda Thomas mengungkapkan kesulitan saat memerankan karakter Widya di film 'KKN di Desa Penari'. Terlebih lagi, Adinda harus menggunakan dialek Jawa dalam film itu.
- Dessy Novitasari
- Selasa, 10 Mei 2022 - 21:44 WIB
WowKeren - Adinda Thomas menceritakan pengalamannya saat membintangi film "KKN di Desa Penari". Adinda mengaku sempat merinding dengan kesuksesan film tersebut.
"Alhamdulillah, maju film Indonesia. Teman-teman di Indonesia yang sudah pergi ke bioskop mendukung, merinding aku pas dateng dalam tiga hari satu juga, dalam enam hari dua juta, sekarang hari ke-9 tiga juta, merinding banget ya Allah," ungkap Adinda Thomas saat ditemui di Grand Wisata Cibubur, Jakarta Timur, Senin (9/5).
Selain itu, Adinda merasa bersyukur karena ini menjadi debutnya bermain film horor. Adinda tak pernah menyangka bahwa ia mendapat respons positif dari para pecinta film Indonesia.
"Karena film KKN itu film horor pertama, aku jadi bener-bener merasakan pertama kali syuting dengan kondisi ketakutan yang banyak," kata Adinda Thomas. "Dengan semua scene yang cukup berat, di medan lokasi yang nggak gampang, bukan set rumah biasa. Karena kita di desa, di hutan, jadi itu proses syuting tidak mudah buat aku."
Dalam film itu, Adinda Thomas berperan sebagai Widya. Adinda mengaku memerankan karakter Widya tidaklah mudah. Terlebih lagi, ia harus menggunakan dialek Jawa saat memerankan karakter Widya dalam film tersebut.
"Persiapannya kurang lebih tiga bulan, itu workshop ada sama ular, ada nari, ada dialek Jawa karena di situ saya juga jadi orang Jawa, sementara saya orang Sunda," tutur Adinda Thomas. "Jadi memang dialeknya digembleng banget sampe syuting pun kita dikasih coach untuk menjaga dialek Jawa kita supaya baik-baik saja."
Lebih lanjut, Adinda Thomas berharap agar orang-orang yang sudah menonton dapat terhibur. Ia juga berharap mereka dapat memberikan respons positif untuk perfilman Indonesia.
"Mudah-mudahan, temen-temen terhibur, temen suka dengan Adinda memainkan karakter Widya di film KKN. Semoga temen-temen terus mendukung semua judul (film), semua proyek perfilman Indonesia supaya pergi ke bioskop," ujar Adinda Thomas.
"Supaya Indonesia yang maju, jangan film luar doang gitu harapannya kan. Dengan kayak gitu bukan baik untuk talent, buat temen-temen juga akan banyak film-film yang akan semakin maju ke depannya. Jadi makin terhibur juga," pungkas Adinda Thomas.
(wk/dess)
