Korea Selatan Bakal Minta Bantuan Medis dan Vaksin COVID-19 untuk Korut di World Economic Forum
AFP
Dunia

Korea Selatan akan meminta bantuan medis dan vaksin COVID-19 pada World Economic Forum di Davos untuk Korea Utara. Sebelumnya tawaran bantuan dari Korea Selatan tak kunjung ditanggapi korut.

WowKeren - Korea Selatan minggu ini akan meminta vaksin COVID-19 dan bantuan medis lainnya untuk Korea Utara di Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum). Hal tersebut akan tetap dilakukan, bahkan jika itu berarti pengecualian dari sanksi PBB yang dikenakan atas program nuklirnya, kata seorang pejabat senior, Selasa (24/5).

Korea Utara yang tidak memiliki kasus COVID selama lebih dari dua tahun mengkonfirmasi wabah pertamanya hampir dua minggu lalu. Sejak itu, dilaporkan sekitar 2,95 juta orang menunjukkan gejala demam dengan 68 kematian, memiliki kapasitas pengujian terbatas untuk COVID. Korut pun telah memberlakukan penguncian besar-besaran dan tindakan anti-virus lainnya.

“Mengirim vaksin adalah prioritas karena tingkat vaksinasi diyakini mendekati nol di Utara,” Na Kyung-won, utusan khusus presiden Korea Selatan, mengatakan kepada Reuters sesaat sebelum berangkat ke forum di Davos, Swiss, di mana dia akan memimpin delegasi Korea Selatan.

Na mengatakan dia akan membahas bantuan untuk Korea Utara dengan Peter Maurer, presiden Komite Internasional Palang Merah (ICRC), dan Seth Berkley, kepala eksekutif Gavi, aliansi vaksin global yang mengoperasikan program berbagi vaksin,. Serta pemimpin politik dan ekonomi lainnya.


“Jika dukungan langsung tidak dapat dilakukan, kami dapat berpartisipasi dalam proyek-proyek yang dijalankan oleh organisasi internasional seperti ICRC. Kami akan mengambil pendekatan pragmatis,” lanjutnya.

Tujuannya adalah untuk membangun dukungan pembebasan sanksi PBB sementara dan memungkinkan pengiriman bahan bakar serta generator ke Korea Utara untuk memfasilitasi penyimpanan vaksin. Penghapusan sanksi baru-baru ini disarankan oleh seorang mantan diplomat Korea Utara yang sekarang bertugas di parlemen Korea Selatan.

"Saya setuju bahwa kita perlu mendapatkan pengecualian jika diperlukan ... meskipun itu mengkhawatirkan jika Korea Utara melanjutkan provokasi senjata, itu dapat menghambat penciptaan sentimen positif di masyarakat internasional," katanya.

Sabtu lalu, presiden baru Korea Selatan, Yoon Suk-yeol, dan rekan kunjungannya dari AS, Joe Biden, diketahui telah menegaskan kembali kesediaan mereka untuk membantu Korea Utara dengan vaksin. Namun Yoon dan Biden mengatakan tidak ada di antara mereka yang menerima tanggapan dari Korea Utara atas tawaran bantuan tersebut.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait