Rodrigo Duterte Serukan Perang Lawan Narkoba Terus Berlanjut di Bawah Presiden Baru
Dunia

Rodrigo Duterte meraih kursi kepresidenan pada tahun 2016 silam, di mana dia bersumpah untuk mengakhiri masalah narkoba di negara itu dalam waktu enam bulan.

WowKeren - Presiden Filipina Rodrigo Duterte selama ini dikenal sebagai orang yang keras dalam melawan kejahatan narkoba. Oleh sebab itu, tak mengherankan jika dia menyerukan agar perang melawan narkoba terus berlanjut di negara itu, meski dirinya sudah tak lagi menjabat.

Dia meminta agar rakyat Filipina bersatu untuk mendukung penggantinya, Ferdinand Marcos Jr.. Pada Senin (6/6) malam, Duterte meminta kepolisian nasional untuk mempertahankan momentum melawan masalah narkoba.

"Saya akan mendorong (polisi) untuk mengingat negara mereka terlepas dari siapa pemimpinnya," katanya dalam briefing mingguan. "Tolong jangan lepaskan semangat di hatimu, terlepas dari pemimpinnya."

Dalam pidatonya itu, Duterte mengatakan bahwa dirinya siap dan bersemangat untuk pemindahan kekuasaan ke pemerintahan Marcos Jr. yang akan datang, yang akan mulai menjabat pada 30 Juni. Yang paling penting menurutnya adalah menghadapi semua masalah yang ada tanpa memecah belah.


"Kita semua harus bersatu dalam menghadapi masalah di depan kita," katanya. "Kami tidak memiliki ruang untuk berpolitik atau melakukan latihan yang memecah belah."

Sebagaimana diketahui, Duterte meraih kursi kepresidenan pada tahun 2016 dengan pesan kekerasan, keras terhadap kejahatan. Dia bersumpah untuk mengakhiri masalah narkoba di negara itu dalam waktu enam bulan dan secara terbuka mendesak polisi dan bahkan warga untuk membunuh pengedar narkoba.

Sejak Duterte menjabat, lebih dari 6.200 orang tewas dalam operasi anti narkoba yang brutal, menurut data resmi pemerintah. Namun, Pengadilan Kriminal Internasional di Den Haag mengatakan angkanya bisa mencapai 30.000, termasuk kekerasan di luar hukum yang meluas.

Pada bulan September 2021, pengadilan secara resmi membuka penyelidikan atas dugaan kejahatan terhadap kemanusiaan di Filipina di bawah perang Duterte melawan narkoba, sejak dia menjabat sebagai walikota kota Davao. Duterte menarik Filipina dari pengadilan pada tahun 2019 setelah penyelidikan pendahuluan dimulai dan pemerintahannya berusaha untuk berargumen bahwa badan internasional tersebut tidak memiliki yurisdiksi di negara tersebut.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terbaru