Kasus Harian Positif COVID Tambah 930, Kapuskes TNI Sebut Booster Ampuh Hindari BA.4 dan BA.5
Pixabay/fernandozhiminaicela
Nasional

Angka positif COVID-19 di Indonesia kembali mengalami kenaikan. Selain itu, kini subvarian baru Omicron, BA.4 dan BA.5 juga ikut mulai muncul di Indonesia.

WowKeren - Belakangan kasus positif COVID-19 di Indonesia mengalami tren peningkatan. Masuknya varian baru Omicron BA.4 dan BA.5 sempat dituding jadi salah satu penyebabnya.

Pada hari ini, Selasa (14/6), angka positif COVID-19 di Indonesia bertambah jadi 930 kasus. Total kasus positif di Indonesia menjadi 6.062.009 sejak pertama kali diumumkan pada Maret 2020 lalu.

Dari total kasus positif, ada 5.900.049 di antaranya telah sembuh. Pasien yang pulih dari infeksi virus corona bertambah 548 dari hari sebelumnya. Kemudian dari total kasus positif juga ada 156.662 yang meninggal dunia. Pasien yang wafat bertambah 10 dari hari sebelumnya.

Meski begitu, Kemenkes menyatakan bahwa masyarakat sudah memiliki kekebalan. Baik secara alami karena sudah banyak yang pernah terinfeksi, maupun berkat vaksinasi virus Corona.

Selain itu, pemerintah juga mengklaim kenaikan kasus tidak berkaitan dengan penemuan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5. Di mana sejauh ini sudah ada 8 kasus yang ditemukan di Indonesia.


Di sisi lain, Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) TNI Mayjen TNI, dr Budiman menyebut vaksin COVID-19 dosis penguat atau booster menjadi salah satu upaya ampuh mencegah subvarian terbaru Omicron, BA.4 dan BA.5. Budiman menjelaskan vaksinasi merupakan langkah yang lebih ampuh daripada sekadar menggunakan masker.

"Vaksin booster ini sangat penting dan sangat ampuh untuk menghindari varian baru, BA.4 dan BA.5 itu," kata Budiman kepada wartawan di Tower 1 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Selasa (14/6).

Karena itu Budiman mengajak masyarakat untuk secara aktif mendukung upaya percepatan vaksinasi booster di Indonesia. Wisma Atlet Kemayoran pun mengerahkan SDM mereka untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi booster di Indonesia.

"Kami memiliki dua batalion vaksinasi relawan, dengan satu batalion (terdiri atas) 300 orang relawan. Jadi, total 600 orang relawan kami sebar ke daerah-daerah di Jakarta, bahkan sampai ke Jawa Barat dan Banten," ungkapnya.

Budiman mengakui kendala yang dialami pemerintah adalah masih ada masyarakat yang enggan melaksanakan vaksin booster. Salah satunya karena merasa mendapatkan dua kali dosis vaksin sudah cukup untuk melindungi tubuh. Bahkan, masih ada masyarakat di beberapa daerah masih ada yang takut untuk melakukan vaksinasi karena berbeda dengan kebiasaan mereka.

"Mudah-mudahan kita semua bisa menyadarkan bahwa vaksinasi adalah teknik menghindar paling ampuh," pungkas.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru