Sebelumnya, PM Inggris Boris Johnson telah mengumumkan pengunduran dirinya, di tengah desakan publik. Kini parlemen pun tengah menyiapkan pemilihan PM Inggris yang baru.
- Tiara Yola Ade Ramadhanti
- Selasa, 12 Juli 2022 - 14:40 WIB
WowKeren - Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson sebelumnya telah mengumumkan pengunduran dirinya. Hal ini dilakukan Johnson di tengah isu skandal yang melibatkan dirinya, di antaranya adalah dugaan melakukan pelanggaran seksual.
Kini, Partai Konservatif yang berkuasa pada Senin (11/7), menyampaikan bahwa PM Inggris yang baru untuk menggantikan Johnson akan diumumkan pada 5 September 2022 mendatang. Partai Konservatif juga menyebut bahwa ada 11 calon yang saat ini tengah bersaing untuk memperebutkan kursi PM Inggris.
Adapun kontes kepemimpinan itu dipicu pada pekan lalu, kala Johnson dipukul mundur setelah hiruk-pikuk lebih dari 50 pengunduran diri dari pemerintahannya, yang mana bertentangan dengan jabatan perdana menteri yang dilanda skandal.
Kemudian, Komite 1922 yang berpengaruh dari anggota parlemen Tory non kementerian di parlemen pun menguraikan jadwal untuk pemilihan kepemimpinan partai. Sementara pencalonan secara resmi akan dibuka dan ditutup pada hari ini.
Graham Brady selaku Ketua Komite 1922 mengatakan bahwa PM baru akan dilantik ketika parlemen kembali dari liburan musim panas pada 5 September mendatang. Sementara itu, anggota Parlemen Tory diketahui akan mengurangi daftar calon dari yang saat ini telah menjadi dua final melalui serangkaian pemungutan suara.
Adapun seleksi tersebut dilakukan dengan memilih kinerja terburuk, lalu dinyatakan gugur setelah setiap putaran, sebelum pada akhirnya anggota partai memilih pemenangnya. Hal ini juga dilakukan dengan seruan agar Johnson meninggalkan Downing Street sesegera mungkin.
Kemudian untuk menghindari proses menyeret ke liburan musim panas, maka anggota parlemen memutuskan untuk kemungkinan akan mengurangi jumlah calon dengan cepat menjadi hanya ada dua.
Sementara Sekretaris Eksekutif Gabungan Komite 1922, Bob Blackman mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk melakukan itu sebelum parlemen istirahat untuk musim panas pada 21 Juli. Ia pun mengungkapkan untuk pemungutan suara pertama akan digelar pada Rabu (13/7) besok, dengan pemungutan suara kedua di hari Kamis (14/7).
Dalam upaya untuk mempercepat proses, disebutkan kandidat harus memiliki setidaknya 20 anggota parlemen yang mendukung mereka untuk memasuki perlombaan, yang mana naik dari delapan biasanya, dan setiap kandidat yang gagal mendapatkan dukungan 30 anggota parlemen dalam pemungutan suara pertama akan dieliminasi.
(wk/tiar)
