Wickremesinghe mengatakan bahwa dalam jangka pendeknya, dia akan memulai langkah-langkah untuk mengubah konstitusi untuk memotong kekuasaan presiden dan memperkuat Parlemen.
- Zodiak Yanuarita
- Jumat, 15 Juli 2022 - 18:23 WIB
WowKeren - Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa telah secara resmi mengundurkan diri. Pada Jumat (15/7), Ketua Parlemen Sri Lanka mengatakan bahwa Rajapaksa telah mengundurkan diri.
Sebagai penggantinya, Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe dilantik sebagai presiden sementara negara itu di hari yang sama. Dia akan menjabat sampai Parlemen memilih pengganti Rajapaksa.
Rajapaksa mengundurkan diri setelah protes massal atas keruntuhan ekonomi negara yang memaksanya mundur dari jabatannya. Bahkan beberapa hari sebelum pengunduran dirinya, para demonstran menggeruduk kediamannya hingga sempat membuatnya melarikan diri ke Maladewa.
Ketua Parlemen Sri Lanka mengatakan Rajapaksa mengundurkan diri sebagai presiden efektif sejak Kamis dan anggota parlemen akan bersidang Sabtu untuk memilih pemimpin baru. Ketua Mahinda Yapa Abeywardana mengatakan orang yang terpilih akan menjalani sisa masa jabatan Rajapaksa yang berakhir pada 2024.
Proses itu diperkirakan akan berlangsung selama tujuh hari. Dalam sebuah pernyataan yang disiarkan televisi, Wickremesinghe mengatakan bahwa dalam jangka pendeknya, dia akan memulai langkah-langkah untuk mengubah konstitusi untuk memotong kekuasaan presiden dan memperkuat Parlemen.
Dia juga mengatakan dia akan memulihkan hukum dan ketertiban dan mengambil tindakan hukum terhadap pemberontak. "Ada perbedaan besar antara pengunjuk rasa dan pemberontak. Kami akan mengambil tindakan hukum terhadap para pemberontak," katanya.
Sri Lanka telah mengalami krisis ekonomi berkepanjangan. Negara itu kekurangan uang untuk membayar impor kebutuhan dasar seperti makanan, pupuk, obat-obatan dan bahan bakar. Alhasil, kondisi itu menempatkan 22 juta warganya pada keputusasaan.
Setelah pengunduran diri Rajapaksa, para pengunjuk rasa memasak dan membagikan nasi susu, yang merupakan hidangan khas masyarakat Sri Lanka ketika merayakan sesuatu. Di Kolombo, yang merupakan lokasi protes utama, para pengunjuk rasa menyambut baik pengunduran diri Rajapkasa, yang juga menuntut pengunduran diri Wickremesinghe.
Rajapaksa dan keluarganya dituduh telah menyedot uang dari kas pemerintah selama bertahun-tahun. Dia dan keluarganya disebut salah mengelola perekonomian negara itu hingga mempercepat keruntuhan Sri Lanka.
(wk/zodi)
