Zelensky Kemungkinan Juga Ikuti KTT G20 Jika Putin Hadir, Indonesia Repons Begini
Instagram/zelenskiy_official
Nasional

Kemungkinan kehadiran Presiden Ukraina dan Rusia dalam agenda KTT G20 mendantang di Bali terus diantisipasi berbagai pihak. Apalagi Ukraina juga menunjukkan keinginan hadir langsung dalam acara tersebut.

WowKeren - Ukraina mengungkap kemungkinan kahadiran sang presiden, Volodymyr Zelensky dalam agenda KTT G20 di Bali, November mendatang. Zelensky disebut akan mempertimbangkan kehadirannya secara langsung di acara itu jika Presiden Rusia, Vladimir Putin juga hadir. Hal itu disampaikan oleh Penasihat Kantor Kepresidenan Ukraina, Mikhail Podolyak.

"Presiden meyakini bahwa dia berada di wilayah Ukraina, dan format online hari ini memungkinkan kerja yang efektif di KTT manapun. Tetapi, jika dia (Putin) akan hadir di (KTT), kita pasti harus memikirkan perlunya kehadiran kita," ujar kata Podolyak dalam sebuah wawancara dengan layanan BBC Ukraina, seperti dikutip laman TASS, melansir Republika.co.id.

Indonesia pun juga mengamini kemungkinan tersebut. Pasalnya, hingga saat ini belum ada pernyataan dari para anggota presidensi G20 dan undangan lain, termasuk Ukraina dan Rusia yang tidak bisa hadir. Kini ada kemungkinan jika kedua pemimpin dari negara yang tengah berperang itu akan sama-sama hadir mengikuti agenda KTT G20 mendatang.

"Indonesia mengundang seluruh presiden G20 untuk hadir, termasuk Presiden Ukraina dan Rusia untuk hadir secara langsung di Bali, dan sejauh ini, kita belum mendengar adanya pernyataan untuk tidak datang, jadi sebagian besar asumsi kita para presiden akan hadir pada KTT Bali," ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah dalam press briefing secara daring, Kamis (11/8).


Meski begitu, tampaknya terlalu dini untuk bisa memastikan kedatangan keduanya dalam KTT G20 November mendatang. Pasalnya, Faizasyah menyebut masih banyak hal yang bisa terjadi dan berubah selama beberapa bulan ke depan.

"Kita belum bisa secara 100 persen meyakini informasi yang saat ini berkembang di media massa menyangkut kepastian kehadiran kepala negara dari suatu negara," jelas Faizasyah.

Hingga saat ini Kementerian Luar Negeri RI disebut masih terus memantau perkembangan komitmen negara-negara anggota untuk datang langsung ke Bali. Tak terkecuali kehadiran Zelensky dan Putin serta pembahasan konflik di Ukraina.

"Apabila pada waktunya kemudian ternyata ada kehadiran secara fisik, tentunya ini merupakan sebuah peluang untuk membahas hal-hal yang secara spesifik menyangkut konflik di Ukraina dan di luar atau isu-isu lain," pungkas Faizasyah.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru