Emma Watson Profile
Emma Watson Profile Photo

Emma Watson

Profesi
Aktris
Nama Asli
Emma Charlotte Duerre Watson
Tgl Lahir
Apr 15, 1990
Lahir di
Paris, Perancis
Profesi
Aktris
Populer
Berperan sebagai Hermione Granger di film "Harry Potter"
Tempat Lahir
Paris, Perancis
Tinggi Badan
163
Kewarganegaraan
Inggris
Warna Rambut
Pirang
Warna Mata
Coklat
Ayah
Chris Watson
Pekerjaan Ayah
Pengacara
Ibu
Jacqueline Luesby Watson
Pekerjaan Ibu
Pengacara
Pendidikan
  • Pernah bersekolah di The Dragon School di Oxford, England
  • Pernah bersekolah di Headington School di Headington, Oxford, England
  • Lulus dari Fakultas Sastra Inggris, Brown University, Rhode Island
Saudara
Alex Watson (adik), Toby (saudara seayah), Lucy dan Nina (kembar, saudara seayah)
Kekasih
Tom Ducker (pemain rugby, Mar - Oct 2007), Jay Barrymore (ahli keuangan), George Craig (musisi), Johnny Simmons (aktor), William Adamowicz (2011 - 2013), Matthew Janney (atlet rugby, mantan), William 'Mack' Knight (pengusaha bidang teknologi, 2015 - 2017)

Para penggemar berat seri film "Harry Potter" pastinya tak asing dengan sosok Emma Watson. Gadis kelahiran Paris 15 April 1990 ini adalah putri pasangan pengacara Chris dan Jacqueline Luesby Watson. Ia memiliki dua saudara, Alex dan Toby, serta dua saudari kembar, Nina dan Lucy. Emma sempat tinggal di Paris hingga usia lima tahun. Setelah perceraian orangtuanya, Emma kecil pindah bersama ibu dan adik laki-lakinya, Alex, ke Oxfordshire, Inggris.

Sejak berusia enam tahun, Emma selalu bercita-cita menjadi seorang aktris. Untuk itu, ia melatih diri bertahun-tahun di Stagecoach Theatre Arts, dan mendapat pelajaran di bidang akting, menyanyi dan menari. Empat tahun kemudian, Emma sudah mulai menjajal kemampuannya di atas panggung lewat drama "Arthur: The Young Years and The Happy Prince".

Karir profesionalnya dimulai lewat film pertama "Harry Potter", "Harry Potter and the Philosopher's Stone" (2001). Ia berperan sebagai gadis cerdas dan super disiplin, Hermione Granger. Sejak saat itu, Emma dipercaya untuk terus menghidupkan karakter Hermione di tujuh film diantaranya film "Harry Potter and the Chamber of Secrets", "Harry Potter and the Prisoner of Azkaban", "Harry Potter and the Half-Blood Prince", "Harry Potter and the Deathly Hallows: Part I" hingga film terakhir yang rilis 2011, "Harry Potter and the Deathly Hallows: Part II". Berkat film tersebut Emma dianugerahi peringkat enam daftar "Most Valuable Young Stars" versi majalah Forbes 2006 dan kekayaannya diperkirakan mencapai lebih dari USD 20 juta.

Seusai produksi film tersebut rampung, Emma mengubah penampilan mulai dari memotong gaya rambut hingga mengenakan pakaian trendy. Transformasinya sebagai wanita dewasa berusia 21 tahun ini sempat diabadikan oleh beberapa majalah terkenal seperti Vogue dan Harper's Bazaar. Selain itu, Emma juga didaulat menjadi duta label Burberry dan Lancome.

Kelar dari proyek "Harry Potter" yang membesarkan namanya, Emma tak langsung mundur dari dunia akting. Dia juga menjajal kemampuan dengan membintangi sejumlah proyek yakni film "My Week with Marilyn" (diperkirakan rilis terbatas di Amerika, 4 November 2011) serta "The Perks of Being a Wallflower" (diperkirakan rilis di Amerika, 2012).

Bukan hanya akting yang menjadi prioritas utama Emma. Ia juga sangat peduli dengan pendidikan. Emma terdaftar sebagai mahasiswa Brown University dan mengambil jurusan Bahasa Inggris di Oxford University.

Sementara soal asmara, aktris yang juga mendalami yoga, lari, hockey dan tenis itu mengaku lebih nyaman menyukai lawan jenis yang telah lama ia kenal. Ia pernah menjalin kasih dengan dengan ahli finansialnya, Jay Barrymore, dan musisi muda George Craig. Saat masih bersama George, Emma pernah membintangi salah satu video musik musisi Inggris tersebut untuk lagu "Say You Don't Want It". Juni 2011, Emma mengungkapkan kalau pemeran Draco Malfoy, Tom Felton, adalah cinta pertamanya.

"Aku naksir berat pada Tom Felton. Dia cinta pertamaku," kata Emma. "Dia mengetahuinya. Kami membicarakannya dan kadang masih tertawa akan hal itu. Kami sekarang berteman baik."

Meski berbakat, Emma juga memiliki kelemahan. Ia cenderung tertutup dan kadang sering merasa tak percaya diri. Selain itu, Emma juga merasa tak bisa konsentrasi jika tinggal lama di Inggris karena telah terbiasa dengan kehidupan di Amerika. "Aku seperti mengidap klaustrophobia (penyakit takut berada dalam ruang sempit). Aku merasa tak bisa tinggal di Inggris. Tak akan bisa berkonsentrasi," ujarnya.