Setelah memperpanjang pembatasan pintu masuk bagi WNA yang hendak ke Indonesia, kini pemerintah justru mencabut larangan tersebut di tengah ancaman varian Omicron.
Pada Rabu (12/1), Indonesia mencatat 66 kasus Omicron baru sehingga totalnya kini mencapai 572 kasus. 33 kasus dintaranya berasal dari pelaku perjalanan internasional dan 33 kasus lainnya merupakan transmisi lokal.
Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencurigai 8 sampel pasien COVID-19 dari Kulon Progo merupakan varian Omicron. Kini, sampel itu pun sedang diperiksa.
Kementerian Kesehatan bahkan memprediksi puncak gelombang COVID-19 Varian Omicron di Indonesia terjadi pada Februari 2022 mendatang dengan kasus harian mencapai 60 ribu.
Gubernur Bali menyatakan wilayahnya masih aman dari penyebaran COVID-19 varian Omicron. Meski begitu, Wayan tetap mewaspadai tingginya tingkat interaksi warga dengan para wisatawan.
Saat ini, Indonesia tengah berada dibayang-bayang ancaman gelombang Omicron seperti yang telah disampaikan Menkes sebelumnya. Terlebih Omicron memiliki gejala yang cenderung ringan seperti flu biasa.
Sebelumnya, Menkes Budi telah menyampaikan bahwa Indonesia waspada terjadi gelombang Omicron. Gelombang Omicron ini pun diprediksi terjadi pada bulan depan.
Mengingat penyebaran COVID-19 varian Omicron yang sangat cepat, maka dibutuhkan keterlibatan banyak pihak dalam menekan angka penyebaran virusnya. Di antaranya Asproksi dalam hal menyediakan alkes.
Pasien Omicron pertama di Kabupaten Bogor tersebut telah terkonfirmasi positif sejak 6 Januari 2022. Satgas COVID-19 telah melakukan tracing terhadap 10 orang kontak erat pasien tersebut.
Puncak gelombang COVID-19 varian Omicron ini diperkirakan terjadi pada awal atau pertengahan Februari 2022. Capaian puncak 60 ribu kasus ini melampaui ketika gelombang varian Delta.
Baru-baru ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung di Jawa Barat mengungkapkan ada empat warganya yang terkonfirmasi positif COVID-19 Omicron dan masih satu keluarga.
Hingga saat ini pemerintah terus berupaya untuk bisa menekan angka penyebaran COVID-19, terlebih di tengah ancaman varian Omicron. Sejauh ini, kasus Omicron paling banyak ditemukan di DKI Jakarta.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meyakini Indonesia akan menghadapi gelombang COVID-19 varian Omicron. Meski demikian, Budi Gunadi meminta masyarakat untuk tidak panik.
Pihak kelurahan bersama Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat segera melakukan penelusuran kontak erat. Pada 6 Januari 2022, ditemukan 13 warga terindikasi positif COVID-19 berdasarkan hasil tes swab antigen.
Seperti yang diketahui, COVID-19 varian Omicron dinilai memiliki tingkat penyebaran tinggi. Di Indonesia, varian tersebut tampaknya juga semakin merebak luas hingga terjadi penambahan kasus.
Melalui unggahan di akun Twitter pribadinya, Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban menyinggung bahwa liburan ke luar negeri saat ini sangatlah tidak bijaksana.
Kemenkes ungkap kasus COVID-19 varian Omicron di Indonesia kembali bertambah. Sejauh ini, kasus Omicron yang ditemukan di Indonesia secara keseluruhan didominasi dari pelaku perjalanan luar negeri.
Ahli penyakit dalam membeberkan pendapatnya soal isu COVID-19 varian Omicron bisa menjadi vaksinasi alami untuk menghadapi pandemi. Ia menegaskan bahwa penularan COVID-19 Omicron tetap harus dicegah.
Pasien yang tengah diisolasi dan menjalani perawatan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso itu mengetahui dirinya terpapar Omicron setelah didiagnosis melalui hasil pemeriksaan Whole Genome Sequences (WGS).
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) lantas meminta agar anggaran perjalanan luar negeri Pemprov DKI Jakarta sebesar Rp 103 miliar dalam RAPBD 2022 kembali dirasionalkan.