Hanung Bramantyo Pastikan 'Bumi Manusia' Tak Melulu Romansa Iqbaal & Mawar
Film

Ada faktor lain yang ingin diungkapkan oleh Hanung Bramantyo dalam film 'Bumi Manusia' selain romansa Iqbaal dan Mawar tersebut.

WowKeren - Belum diproduksi, tapi film terbaru arahan Hanung Bramantyo yang berjudul "Bumi Manusia" sudah menuai banyak kontroversi. Terlebih pada pemilihan peran pada karakter utama Minke yang jatuh pada Iqbaal Ramadhan. Iqbaal pun banyak dinilai kurang pantas memerankan tokoh utama di film adaptasi buku karya Pramoedya Ananta Toer tersebut. Bahkan muncul petisi menolak Iqbaal memerankan Minke beberapa waktu lalu.

Hanung pun ingin mendinginkan suasana dengan meyakinkan bahwa nantinya film "Bumi Manusia" itu tidak hanya akan terpaku pada kisah tragis Minke dan Annelies. Meski demikian, Hanung mengaku jika dia sangat tersentuh dengan kisah cinta Minke dan Annelies ketika pertama kali membaca novel tersebut sehingga marah dan mengutuk sistem kolonial.

"Novel 'Bumi Manusia' dan tetraloginya adalah bicara tentang Indonesia yang masih belia yang bergerak menuju sebuah perubahan Nasional. Minke, Annelies, Nyai Ontosoroh adalah sosok yang digunakan Pram untuk meletakkan ke Indonesiaan tersebut. Saya percaya, pak Pram memilih kisah cinta Minke-Annelies untuk menghantarkan gagasan tentang Ke Indonesiaan tersebut agar masuk ke hati pembaca," jelas Hanung dilansir Detik Hot, Minggu, 3 Juni.


"Juga pada manusia-manusia yang tunduk kepadanya. Tidak Jawa. Tidak Eropa. Tentunya, pengalaman saya yang masih muda tersebut akan dirasakan oleh anak-anak saya. Adik-adik saya. Pengalaman bagaimana membaca Indonesia dari sudut pandang berbeda melalui roman yang dihadirkan Minke-Annelies," jelas Hanung lagi. "Tolong kalimat saya tersebut jangan dipersepsikan bahwa saya hanya akan mencomot kisah cinta-nya, tanpa menyertakan konteks ke Indonesiaan. Sama sekali tidak. Justru di sana menariknya novel Bumi Manusia. Bagaimana penonton membaca sejarah dengan kemasan roman."

Sementara itu, adik Pramoedya Ananta Toer yang bernama Soesilo Toer sempat mengungkap siapa sebenarnya sosok Minke, karakter yang tertulis dalam novel legendaris tersebut. Dilansir Detik Hot, Soesilo menyebut Minke adalah nama samaran yang diterima oleh karakter yang bernama asli Tirto Adhi Soerjo. Minke adalah sebutan ejekan yang diberikan oleh bangsa Belanda yang saat itu menjajah, yang diartikan monyet.

"Minke sendiri itu apa itu, itu kan nama samaran. Minke itu dari kata apa, 'monkey'. Jadi waktu itu, kayak apa Belanda melakukan penghinaan sama orang Indonesia. Penghinaan, seorang tokoh kayak Tirto kok disebut 'monkey' itu, monyet, bagaimana itu," jelasnya.

(wk/dian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel