Dalam lagu berjudul "Bibir dan Mata", penyanyi legendaris Hetty Koes Endang melukiskan kisah cinta yang getir. Lirik lagu yang emosional ini berkisah tentang rasa kecewa dan pengkhianatan, di mana sang tokoh utama menyaksikan kekasihnya berpelukan dengan orang lain tepat di depan matanya. "Bibir dan Mata" menjadi ungkapan nestapa cinta yang terluka, menangkap kesedihan pahit dari hati yang hancur berantakan.
Bibir dan Mata Lyrics
Hetty Koes Endang
Pertama, pertama kau peluk diriku
Terasa, getar sluruh tubuhku
Mungkinkah asmara menembus jantungku
Aku tersenyum, aku menangis, aku menrai-nari
Ternyata, ternyata semuanya berlalu
Dirimu, bukan untuk di cinta
Di depan mataku, kau peluk yang lain
Aku termenung, aku menangis, engkau menari-nari
Bibir dan matamu tak pernah jujur kepadaku
Hanyalah rayuan dan air mata bila kau meminta
Bibir dan mataku tak pernah dusta kepadamu
Namun air mata sbagai balasnya kini
Di depan mataku
Kau peluk yang lain
Aku termenung, aku menangis
Engkau menari-nari
Bibir dan matamu tak pernah jujur kepadaku
Hanyalah rayuan dan air mata bila kau meminta
Bibir dan mataku tak pernah dusta kepadamu
Namun air mata sbagai balasnya kini
Namun air mata sbagai balasnya
Ohh sayang
Terasa, getar sluruh tubuhku
Mungkinkah asmara menembus jantungku
Aku tersenyum, aku menangis, aku menrai-nari
Ternyata, ternyata semuanya berlalu
Dirimu, bukan untuk di cinta
Di depan mataku, kau peluk yang lain
Aku termenung, aku menangis, engkau menari-nari
Bibir dan matamu tak pernah jujur kepadaku
Hanyalah rayuan dan air mata bila kau meminta
Bibir dan mataku tak pernah dusta kepadamu
Namun air mata sbagai balasnya kini
Di depan mataku
Kau peluk yang lain
Aku termenung, aku menangis
Engkau menari-nari
Bibir dan matamu tak pernah jujur kepadaku
Hanyalah rayuan dan air mata bila kau meminta
Bibir dan mataku tak pernah dusta kepadamu
Namun air mata sbagai balasnya kini
Namun air mata sbagai balasnya
Ohh sayang