Glenn Fredly dan Tompi menggalang dana sekitar Rp 500 juta untuk membantu biaya Endah N Rhesa yang akan tampil di Cannes, akhir Januari.
- Tim WowKeren
- Sabtu, 19 Januari 2013 - 10:16 WIB
WowKeren - Glenn Fredly dan Tompi merasa prihatin ketika musisi independen seperti Endah N Rhesa membutuhkan dana untuk berangkat mewakili Indonesia di festival musik internasional di Perancis. Karena itu, Glenn dan Tompi memutuskan untuk menggalang dana bagi penyanyi pelantun "When You Love Someone" itu.
Kerja keras Glenn dan Tompi dalam menggalang dana tak sia-sia. Mereka berhasil mengumpulkan dana Rp 500 juta untuk membantu membiayai keberangkatan Endah N Rhesa.
"Udah saatnya Indonesia itu memulai, satu hal yang mengusik saya, pada saat mereka bilang terpilih di Midem Festival mau berangkat tapi nggak ada dana. Mereka bilang, 'Tapi nggak papa Tom, kita kayaknya mau jual mobil deh', kenang Tompi saat di Soehana Hall, kawasan SCBD Sudirman, Jakarta, baru-baru ini. "Endah N Rhesa itu nggak pernah minta. Nggak pernah mereka ada kata minta tolong untuk dicarikan dana."
"Ini sebagai bentuk dukungan yang real dari kami, saya dan teman-teman musisi yang men-support Endah N Rhesa," sahut Glenn. "Event Midem ini adalah ajang dimana kita bisa mendisplay apa yang terjadi dengan musik Indonesia hari ini salah satunya Endah N Rhesa dia mewakili Indonesia dan dia memberikan sebuah display yang baik buat industri musik dunia."
Endah N Rhesa akan tampil di Midem (Marche International du Disque et de l'Edition Musicale) Festival 2013 di Cannes, Perancis, 26-29 Januari. Sebelumnya mereka sempat akan mendapat dukungan dana dari Kemenparekraf (Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) namun akhirnya dibatalkan.
"Tidak bisa minta dana terburu-buru karena harus melewati beberapa bagian. Kami sangat mendukung penuh, namun kalau masalah bantuan seperti itu, harus sudah masuk dalam rencana dana tahunan," kilah Sekretaris Umum Kemenparekraf Ukus Kuswara di kantor Kemenparekraf di Jl Medan Merdeka, Jakarta Pusat. "Meskipun ada budget untuk dana dadakan, kita harus menilai untuk kelayakan bantuan tersebut. Karena pertanggungjawabannya ke DPR."
(wk/)
