Film

'Sultan Agung: Tahta, Perjuangan Dan Cinta' merupakan film terbaru arahan Hanung Bramantyo yang akan segera tayang pada 23 Agustus mendatang.

• Neressa Prahastiwi
• Selasa, 14 Agustus 2018 - 16:12 WIB

WowKeren - Film biopik "Sultan Agung: Tahta, Perjuangan Dan Cinta" akan dirilis dalam waktu dekat, yakni pada 23 Agustus mendatang. "Sultan Agung" tentu menjadi angin segar bagi perfilman Indonesia yang kini sedang didominasi oleh genre horor.

Sebagai sutradara film "Sultan Agung: Tahta, Perjuangan Dan Cinta", Hanung Bramantyo mengungkapkan tantangan yang dirasakannya. Terlebih, Hanung telah lama mengidolakan sosok Sultan Agung yang menurutnya banyak memberi inspirasi.

"Kalau enggak ada Sultan Agung enggak bakal ada kita," ujar Hanung Bramantyo saat pemutaran perdana film "Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, Cinta" pada Minggu (12/8). "Jadi Sultan Agung itu paling atas makamnya (di kompleks pemakaman raja Mataram)."

Hanung yang berasal dari Yogyakarta telah menganggap Sultan Agung sebagai sosok dengan derajat paling tinggi sejak masa kecilnya. Namun, penggambaran Sultan Agung yang berbeda di berbagai literatur membuatnya semakin tertantang memfilmkan sosok idolanya tersebut.

"Saya sudah ter-brainwash kalau Sultan Agung itu paling tinggi. Apalagi, saya bukan orang keraton, bukan darah biru, hanya abdi dalem," ungkap Hanung. "Oleh literatur Belanda (Sultan Agung) sebagai raja kejam, tukang menggal kepala. Ya, namanya literatur Belanda. Jadi kan enggak mungkin seperti itu saya ceritakan ke anak-anak saya."

Film yang diproduseri oleh pendiri perusahaan jamu dan kosmetika Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo tersebut akan tayang sehari setelah Hari Raya Idul Adha. Hal itu menurut Hanung memiliki arti tersendiri terkait pengorbanan yang telah dilakukan Sultan Agung.

"Ya memang momennya masih dalam suasana Idul Adha," jelas Hanung. "Karena kita ingin menunjukkan pengorbanan Sultan Agung untuk rakyatnya. Idul Adha itu kan hari raya untuk mendalami makna berkorban."