Saat datang ke kediaman Ma'ruf Amin, La Nyalla membeberkan masa lalu kelam saat ia ikut menyebarkan fitnah terhadap Jokowi di Pilpres 2014.
- Ria Susilo Wardhani
- Rabu, 12 Desember 2018 - 07:57 WIB
WowKeren - La Nyalla Mattaliti dulunya aktif sebagai kader Partai Gerindra. Namun setelah tak lagi mendukung Ketua Umum Prabowo Subianto dan meninggalkan Gerindra, La Nyalla mengungkap "dosanya" di masa lalu.
La Nyalla mengaku kalau ia pernah ikut menyebarkan isu Joko Widodo sebagai keturunan China dan kaki tangan asing. Bahkan saat mendukung Prabowo di Pilpres 2014, La Nyalla menghina Jokowi sebagai simpatisan Partai Komunis Indonesia (PKI) dan juga anti-Islam.
"Waktu itu wajar saya bilang gitu karena oposisi, oposisi kan apa aja dihajar lawannya. Karena sekarang saya bukan oposisi, saya harus tobat," kata La Nyalla saat mengunjungi Ma'ruf Amin di Jl Situbondong, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (11/12).
"Saya datang ke beliau, saya minta maaf. Bahwa saya yang isukan Pak Jokowi PKI. Saya yang fitnah Pak Jokowi Kristen, China. Saya yang sebarkan Obor di Jawa Timur, Madura. Akhirnya saya datang ke beliau dan sampaikan, saya mau minta maaf tiga kali," kata La Nyalla. "Alhamdulillah dimaafkan, ya sudah. Kalau sudah berani seperti itu, berarti, yang saya tahu tidak betul Pak Jokowi anti-Islam."
La Nyalla lantas mengejek orang-orang yang masih terpengaruh isu kalau Jokowi PKI. Ia menilai orang-orang itu "gelap mata". Ia kini memilih mendukung Jokowi dan Ma'ruf Amin di Pilpres 2019.
Mantan Ketua PSSI itu menegaskan kalau ia akan memperkuat dukungan buat Jokowi-Ma'ruf Amin di wilayah Jawa Timur. Ia bahkan mendirikan kantor Rumah Rakyat Jokowi demi membuktikan loyalitasnya.
"Ya silakan, kalau orang percaya itu saya anggap orang bodoh aja, saya anggap dia pertama dia masih cinta pada calonnya dia, kan kalau kita sudah gelap mata ya sudah ditutup (matanya)," kata La Nyalla. "Yang jelas, tidak akan banyak omong dalam kerja saya. Silakan Anda tanya di Jawa Timur. Kita sudah punya yang namanya Rumah Rakyat Jokowi itu di kantor saya. Kerjanya mereka itu sudah door to door. Kita tidak banyak omong."
(wk/riaw)
