Akibat Harga Komoditas Menurun, Pendukung Jokowi di Sumatera Berkurang
Nasional

Sejumlah harga komoditi sawit di wilayah Sumatera menurun sehingga berimbas pada kekecewaan rakyat terhadap Jokowi.

WowKeren - Semakin mendekati momen Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, masing-masing kubu capres dan cawapres semakin gencar melakukan kampanye.

Setiap kubu berupaya mendapatkan elektabilitas yang tinggi untuk mengamankan posisi masing-masing. Sayangnya, perolehan elektabilitas tersebut tak hanya naik, tapi juga bisa turun.

Seperti yang dialami oleh kubu Joko Widodo alias Jokowi. Jokowi menyebut elektabilitasnya sedikit menurun di Pulau Sumatera.

Jokowi pun membeberkan alasannya. Menurutnya, hal itu terjadi lantaran harga komoditas yang dihasilkan dari Sumatera menurun, seperti harga sawit, karet, hingga kelapa.

“Kenapa di Sumatera (elektabilitas) kami turun? Termasuk di Jambi, di Riau, ya meskipun sedikit," ujar Jokowi saat berada di Jambi, Minggu (16/12). “Problemnya adalah harga komoditas itu turun. Harga sawit turun, harga karet turun, dan harga kelapa juga.”

Turunnya harga komoditas tersebut berimbas pada sikap rakyat terhadap pemerintah. Mereka cenderung menyalahakn pemerintahan Jokowi.

Padahal menurut Jokowi, negara tidak memiliki campur tangan dalam menentukan harga komoditas. Sebaliknya, hal itu merupakan bagian dari mekanisme pasar global.


“Pemerintah, kami, tidak mungkin memengaruhi harga global,” terang Jokowi. “Ya, karena itu adalah mekanisme pasar.”

Contohnya saja seperti ketika Eropa mulai mengembangkan minyak yang dihasilkan dari bunga matahari. Untuk melindungi bisnisnya itu, mereka memutuskan untuk berhenti mengimpor kelapa sawit dari Indonesia.

Tentunya hal ini berimbas pada menurunnya komoditas ekspor Indonesia ke sana. Akibatnya, harga sawit lokal menjadi jeblok. Hal tersebut tentu saja diluar campur tangan pemerintah.


"Untuk melindungi bisnis mereka, sawit kita diblok,” tambah Jokowi. “Jadi, ini urusan bisnis mereka.”

Dalam pidatonya saat memberikan pengarahan kepada Tim Kampanye Daerah Provinsi Jambi tersebut, Jokowi juga sempat menjelaskan alasan lain kenapa harga sawit di Indonesia menurun. Selain karena lahan sawit di Indonesia jumlahnya cukup besar, selama ini produk yang diekspor ke laur negeri masih berupa mentahan.

“Jadi, begitu ada problem ekonomi global, semua kena imbas,” papar Jokowi. “Harga turun, sawit, sakit semua.”

Pemerintah sendiri sebenarnya sudah melakukan upaya untuk melindungi harga sawit dalam negeri. Misalnya meminta China untuk mengimpor lebih banyak sawit dari Indonesia. Namun, kebijakan tersebut tidak begitu memberikan perubahan yang signifikan terhadap kenaikan harga sawit di Indonesia.

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru