Prabowo menyebut sistem yang dijalankan pemerintah saat ini berpotensi melemahkan Indonesia hingga membuatnya punah.
- Wahyu
- Selasa, 18 Desember 2018 - 12:11 WIB
WowKeren - Lagi-lagi Prabowo Subianto menjadi sorotan karena pidatonya. Ketua Umum Partai Gerindra tersebut menyebut Indonesia bisa punah dalam pidatonya saat mengisi acara di Konferensi Nasional Partai Gerindra di Sentul, Jawa Barat pada Senin (17/12).
Ia menyebut bahwa rakyat Indonesia saat ini menginginkan presiden yang baru. Rakyat menginginkan perubahan ke arah yang lebih baik. Selain itu, ia juga menyebut bahwa masyarakat juga mendambakan pemerintahan yang jauh dari korupsi.
“Jadi saudara, sudah dikatakan,” kata Prabowo di Sentul, Jawa Barat pada Senin (17/12). “Kita merasakan getaran rakyat, kita merasakan rakyat ingin perubahan, rakyat ingin perbaikan, rakyat ingin pemerintah yang bersih dan tidak korupsi. Betul?”
Ia menambahkan, jika keinginan rakyat tersebut tidak bisa dipenuhi maka kemungkinan Indonesia bisa punah. Oleh sebab itu, Ia dan Sandiaga Uno harus keluar sebagai pemenang dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 nanti.
“Karena itu kita tidak bisa kalah. Kita tidak boleh kalah,” tegas Prabowo. “Kalau kita kalah, negara ini bisa punah.”
Prabowo menilai bahwa para petinggi di Indonesia selama ini masih gagal dalam menjalankan amanah rakyat. Ia juga terang-terangan menyebutkan bahwa elite Indonesia yang memerintah sejak puluhan tahun lalu telah membawa rakyat ke arah yang salah.
“Karena elite Indonesia selalu mengecewakan, selalu gagal menjalankan amanah dari rakyat Indonesia,” tegas Prabowo. “Sudah terlalu lama elite yang berkuasa puluhan tahun, sudah terlalu lama mereka memberi arah keliru.”
Ia juga menyebut bahwa sistem yang dijalankan di Indonesia selama ini masih kurang tepat. Jika sistem ini masih terus dijalankan, maka kemiskinan di Indonesia akan semakin merajalela. Pada akhirnya, Indonesia akan melemah dan bahkan bisa punah.
“Dan saya katakan, bahwa sistem ini kalau diteruskan akan mengakibatkan Indonesia lemah,” papar Prabowo. “Indonesia semakin miskin, dan semakin tidak berdaya bahkan bisa punah.”
Dalam pidatonya tersebut, Prabowo menyinggung tentang pendapatan per kapita di Indonesia yang hanya 1.900 dolar AS. Dari jumlah itu, masih harus dikurangi lagi akibat utang Indonesia yang kian menumpuk. Bahkan menurut Prabowo, bayi yang baru lahir pun sudah punya tanggungan utang sebesar 600 dolar AS atau sekitar Rp 9 juta.
“Tapi 1.900 dipotong lagi hutang. Ya, kita semua punya utang. Bahkan anakmu baru lahir, punya utang,” jelas Prabowo. “Ya sekitar Rp 9 juta. Anakmu baru lahir, utang sudah Rp 9 juta.”
(wk/wahy)
