Fadli Zon menyebut para pendiri PAN seharusnya ikut melaksanakan apa yang sudah menjadi keputusan partai.
- Wahyu
- Sabtu, 29 Desember 2018 - 11:15 WIB
WowKeren - Lima pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) yakni Abdillah Toha, Goenawan Mohamad, Albert Hasibuan, Toeti Heraty, dan Zumrotin meminta Amien Rais untuk mundur. Alasannya, kelompok tersebut menganggap Amien Rais kurang becus merawat partai.
Terkait hal itu, Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon ikut angkat bicara. Ia menyebut lima orang tersebut merupakan parasit demokrasi. Sebab menurutnya, menjadi bagian dari partai politik itu artinya harus berkontribusi secara nyata dengan terjun langsung membantu mencapai tujuan partai. Sedangkan Fadli menilai kelima orang tersebut tidak berbuat demikian.
”Jadi mereka ini ya parasit bagi demokrasi gitu,” kata Fadli Zon di Gedung DPR Jakarta pada Jumat (28/12). “Kalau mau kan terjun dong, bertarung dong di gelanggang, di dalam partai politiknya itu ya, kalau memang merasa bagian dari partai politik itu.”
Menanggapi hal ini, Abdillah Toha tak mau ambil pusing. Ia memilih untuk tidak membuang-buang tenaga menanggapi Fadli Zon yang menurutnya tidak memiliki jejak rekam prestasi. “Males nanggapi orang yang nggak ada prestasinya kecuali nyinyir,” ujar Abdillah dilansir detikcom pada Sabtu (28/12).
Sebelumnya, Fadli Zon juga pernah menyebut kelima orang yang meminta Amien Rais mundur adalah mereka yang tidak mau bekerja keras, namun hanya ingin mengambil keuntungan. Lebih jauh, ia juga menuduh bahwa kelompok tersebut berusaha menyerang Prabowo Subianto dengan memecah belah PAN.
Fadli bahkan menyebut para pendiri PAN adalah orang yang tidak paham akan aturan main organisasi politik. Ia menuturkan bahwa apa yang menjadi keputusan partai harus diikuti oleh semua anggota.
“Kan cara kerja partai kan seperti itu, agak berbeda dengan LSM, ormas. Partai kan apa yang sudah diputuskan itu harus mengikuti.” tambah Fadli. “Jadi apa yang mereka lakukan itu seperti nggak ngerti organisasi partai.”
Ia mengaku desakan terhadap Amien tidak akan menggangu upaya pemenangan pasangan calon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Justru, hal ini akan membuat Prabowo-Sandi semakin kuat untuk memenangkan Pilpres 2019.
(wk/wahy)
