Jejak Tragedi Nduga, Bupati Dukung Aparat Keamanan Kejar KKB
Nasional

Bupati Nduga menegaskan bahwa permintaan wakilnya untuk menarik mundur pasukan TNI dan Polri merupakan sebuah kekeliruan.

WowKeren - Tragedi yang terjadi di Nduga, Papua beberapa waktu lalu hingga kini masih menyisakan duka mendalam. Sampai sekarang, tim gabungan TNI dan Polri juga masih berupaya mengejar kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang dipimpin oleh Egianus Kogoya.

Upaya pengejaran ini didukung oleh Bupati Nduga, Yairus Gwijangge. “Silahkan aparat TNI dan Polri untuk melakukan penegakkan hukum,” kata Yairus di Bukit Polimak, Jayapura, Papua, Selasa (1/1).

Aksi penembakan yang dilakukan oleh KKB menewaskan puluhan orang, termasuk salah satunya anggota TNI. Bupati Nduga sangat mengecam aksi ini. Ia menegaskan bahwa apa yang dilakukan oleh kelompok tersebut adalah hal yang biadab.

“Mereka yang sudah melakukan pembunuhan terhadap anak-anak Tuhan yang tidak berdosa itu,” tegas Yairus. “Terkutuklah mereka. Ini cara yang sangat biadab, yang sangat tidak manusiawi.”

Atas tragedi tersebut, Yairus juga menyampaikan permohonan maafnya. Ia menyesalkan bahwa kelompok tersebut tidak seharusnya memakai cara keji semacam itu.


“Ini cara yang tidak bagus yang mereka lakukan,” kata Yairus. “Saya sampaikan permohonan maaf, mereka sudah salah.”

Untuk menumpas para pelaku kejahatah tersebut, aparat kemanan yang terdiri dari gabungan Polri dan TNI dikerahkan. Yairus berharap agar aparat kepolisian bisa bertindak profesional karena menurutnya, KKB adalah musuh Indonesia.

“Pemerintah punya kewajiban lewat TNI dan Polri untuk melindungi rakyatnya dari aksi tidak terpuji oleh kelompok itu,” terang Yairus. “Harapanya TNI dan Polri bisa bertugas secara profesional, TPN/OPM atau KKB adalah musuh bangsa.”

Aksi penembakan oleh KKB menyisakan trauma bagi masyarakat Nduga. Yairus berpesan agar dalam upaya pengejaran yang dilakukan oleh aparat kemanan, tidak ada rakyat Papua yang menjadi korban. “Silakan kejar mereka, asal rakyat saya tidak korban,” lanjut Yairus.

Sebelumnya, Wakil Bupati Nduga sempat meminta menarik pasukan TNI dan Polri mundur dari pengejaran tersebut. Namun, Yairus menegaskan bahwa hal itu merupakan kesalah pahaman yang harus diluruskan.

“Dan untuk pernyataan Wakil Bupati Nduga yang meminta menarik pasukan TNI dan Polri,” terang Yairus. “Ini adalah salah pemahaman dan kekeliruan, saya akan luruskan bahwa hal itu salah.”

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel