Selain Meghan, rupanya Pangeran Harry juga tidak hadir dalam pesta ulang tahun tersebut.
- Luthfiatun Nisa
- Selasa, 15 Januari 2019 - 11:22 WIB
WowKeren - Rumor perseteruan antara dua Duchess Kerajaan Inggris, Meghan Markle dan Kate Middleton tampaknya kembali ramai dibahas. Hal ini lantaran Meghan diketahui tak datang ke pesta ulang tahun Kate yang ke-37.
Kate Middleton merayakan hari ulang tahunnya pada Rabu (9/1) lalu. Namun ternyata, Duchess of Cambridge ini memilih untuk menggelar pesta ulah tahunnya lebih awal pada hari Minggu (6/1). Acara ini digelar di Anmer Hall yang terletak di kawasan Norfolk, Inggris, dan dihadiri oleh keluarga serta rekan dekatnya.
Namun menariknya, Meghan dan suaminya, Pangeran Harry disebut-sebut tidak mendapat undangan ke pesta tersebut. Tentunya hal ini cukup membuat publik berspekulasi lantaran Anmer Hall menawarkan sepuluh kamar tidur dan banyak ruang untuk para tamu undangan.
Bahkan Kate sendiri diketahui mengundang cukup banyak teman wanitanya beserta suami mereka masing-masing. Mulai dari Emilia Jardine-Paterson, Laura Meade yang merupakan ibu baptis Putri Charlotte, serta sahabat Kate, Sophie Carter.
Masih belum jelas alasan kenapa Meghan dan Harry tidak ikut serta dalam pesta perayaan ulang tahun ini. Namun yang pasti, akibat hal ini rumor perseteruan antara Kate dan Meghan yang sempat ramai dibicarakan pada akhir tahun 2018 lalu kembali mencuat.
Di sisi lain, sebelumnya Kate dan Meghan sendiri secara tak langsung sempat membantah rumor ini saat keduanya menghadiri Kebaktian Natal di gereja Sandringham pada 25 Desember lalu bersama Harry dan Pangeran William. Kala itu, Kate dan Meghan tampak sesekali bercengkerama saat berjalan bersisian menuju gereja Sandringham. Keduanya juga saling melempar senyum dan tertawa satu sama lain.
Namun sayangnya, seorang pakar bahasa tubuh Judi James, mengatakan bahwa Kate dan Meghan menunjukkan tanda-tanda keakraban yang dipaksakan. Ia juga menjelaskan keduanya mengeluarkan isyarat bahasa tubuh yang sering digunakan oleh para politisi.
"Itu mengingatkanku pada bahasa tubuh dalam politik. Hal yang dilakukan politisi ketika mereka berjalan dengan kepala negara lain dan ingin menunjukkan beberapa tanda hubungan atau persatuan," ungkap Judi saat itu. "Mereka berdua bergerak dengan cara yang terlalu kongruen untuk menunjukkan bahwa mereka sedang berbicara. Terlihat bagus, mereka mungkin berusaha terlalu keras."
(wk/luth)
