Keputusan tersebut rupanya bertentangan dengan Majelis Syuro yang merekomendasikan dukungan diberikan pada pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
- Nur Islamiyah
- Kamis, 31 Januari 2019 - 15:52 WIB
WowKeren - Partai Bulan Bintang (PBB) menyatakan dukungannya pada paslon nomor urut 01, Joko Widodo dan Ma'ruf Amin. Ketua Umum PBB, Yusril Ihza Mahendra, mengklaim bahwa dukungan tersebut bukan keputusan pribadinya, melainkan hasil mayoritas rapat pleno DPP PBB pada 19 Januari 2019 lalu.
Keputusan tersebut rupanya bertentangan dengan Majelis Syuro yang merekomendasikan dukungan diberikan pada pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Ketua Majelis Syuro PBB, MS Kaban menyebut Yusril mengabaikan rekomendasinya.
"Saya kan dari awal sudah dari 2014 sudah dukung Prabowo," ujar MS Kaban setelah menjenguk Ahmad Dhani di Rutan Kelas I Cipinang, Jakarta Timur, Kamis (31/1), seperti dilansir dari Detik. "Sebagai institusi partai, majelis syuro merekomendasikan agar PBB itu untuk mengikuti keputusan Ijtimak Ulama."
Selain itu, MS Kaban tidak ingin mengomentari lebih jauh terkait penolakan Yusril. Menurutnya, kader PBB akan menilai keputusan tersebut.
"Nah persoalannya ketua umum mengabaikan keputusan Majelis Syuro, itu akan menjadi penilaian tersendiri," lanjut MS Kaban. "Jadi masyarakat bulan bintang dan masyarakat kaum muslimin itu akan memberikan penilaian tersendiri terhadap keputusan yang dilakukan oleh PBB."
Sebelumnya, sikap Yusril diprotes caleg PBB untuk DPRD Kota Padang, Iwan Ahmad yang mendukung Prabowo Subianto. Ia mengaku kecewa dan mundur dari partai tersebut. Iwan mengatakan bahwa ada kader lainnya yang juga mundur dari PBB. Namun untuk jumlah pastinya, Iwan tidak mengetahui.
Tak hanya itu, salah satu calon anggota legislatif (caleg) DPR RI dari PBB daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat VI (Depok-Bekasi), Habib Muchsin Alatas, mengaku sudah ada langkah persiapan muktamar luar biasa tersebut. Pasalnya, beberapa caleg PBB masih memegang hasil Ijtima Ulama yang mendukung paslon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
(wk/nris)
