Bappenas Ungkap Alasan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Mentok di Angka 5 Persen
Nasional

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo sempat menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di angka tujuh persen namun hingga periode pemerintahannya hampir berakhir target itu masih belum bisa dicapai.

WowKeren - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro angkat bicara mengenai tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia. Seperti diketahui, tingkat pertumbuhan ekonomi negara ini hanya mentok di angka 5 persen.

Ia mengatakan hal itu tak lepas dari adanya sejumlah sumber pertumbuhan potensial yang belum dioptimalkan secara menyeluruh. Oleh sebab itu, pertumbuhan ekonomi masih belum bisa melampaui angka 5,3 persen selama kurun waktu 2017-2019.

"Banyak yang mempertanyakan kenapa pertumbuhan ekonomi kita bergerak di seputaran 5 persen sampai 5,1 persen," kata Bambang dalam acara Musrenbang Provinsi DKI Jakarta, Rabu (10/3). "Karena ternyata hitungan kami pertumbuhan potensial belum bisa melewati 5,3 persen untuk periode 2017-2019."

Adapun alasan yang menyebabkan kurang optimalnya pertumbuhan sektor-sektor tersebut lantaran Indonesia masih memiliki ketergantungan tinggi terhadap Sumber Daya Alam (SDA). Selama ini, Indonesia terlalu banyak mengandalkan SDM sedangkan masih ada sektor lain yang seharusnya masih bisa dioptimalkan, misalnya investasi. Menurut Bambang, optimalisasi sektor investasi bisa memicu pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat jika dibandingkan dengan hanya bergantung pada hasil perkebunan dan pertambangan.


"Karena secara nasional pertumbuhan ekonomi kita masih bergantung pada sumber daya alam terutama hasil tambang dan perkebunan," jelas Bambang. "Kalau ingin cepat rumusnya tadi pertama adalah tekankan pada investasi."

Ia kemudian mencontohkan perekonomian di Jakarta. Pertumbuhan Jakarta dikatakan Bambang lebih banyak bertumpu pada sektor investasi sehingga bisa membuatnya meningkat lebih cepat. Bahkan, tingkat pertumbuhan ekonomi di jakarta lebih tinggi daripada skala nasional. Adapun pertumbuhan ekonomi di Jakarta adalah sebesar 6 persen.

"Karenanya kenapa DKI bisa tumbuh di atas 6 persen, beda sama nasional," terang Bambang. "Karena DKI tak bergantung sumber daya alam, tapi pada investasi, tak terlalu bergantung pada konsumsi."

Angka tersebut masih jauh dari target presiden Joko Widodo alias Jokowi yang ingin mewujudkan pertumbuhan ekonomi di angka 7 persen. Seorang pakar ekonomi A. Prasetyantoko menyebut bahwa alasan tak tercapainya target tersebut tak lepas dari kondisi ekonomi global yang kian menurun.

"Kalau ada pertanyaan kenapa ekonomi Indonesia tidak seperti yang dijanjikan dalam kampanye Presiden Jokowi 7 persen?" kata Prasetya beberapa waktu lalu. "Jawabanya jelas sekali bahwa situasi global sedang mengerut."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait