Kaisar Jepang Akihito Turun Takhta Hari Ini, Naruhito Sang Penerus Ternyata Seorang Musisi
Dunia

Upacara penurunan takhta Kaisar Akihito akan diselenggarakan pada Selasa (30/4) pukul 17.00 waktu setempat nanti dan menandai berakhirnya era kekaisaran Heisei.

WowKeren - Kaisar Akihito merupakan Kaisar Jepang pertama dalam dua abad yang akan turun takhta. Upacara penurunan takhta Kaisar Akihito akan diselenggarakan pada Selasa (30/4) pukul 17.00 waktu setempat nanti.

Prosesi penurunan takhta tersebut akan dimulai di Aula Pinus, yakni ruangan paling mewah di Istana Kekaisaran Jepang. Nantinya, para bangsawan kekaisaran akan membawa Tiga Harta Suci, yakni sebilah pedang, perhiasan, serta cermin simbol kekuasaan menurut mitologi kuno.

Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, lantas akan mengumumkan abdikasi Akihito. Dan sang Kaisar akan menyampaikan pidato terakhirnya dalam jabatan Takhta Krisantemum di hadapan 300 tamu undangan.

Turunnya Kaisar Akihito dari takhta juga menandai berakhirnya era kekaisaran Heisei. Era tersebut dulunya dimulai pada saat Akihito naik takhta dan menandai era baru Jepang usai Perang Dunia II.

Kaisar Akihito beserta istrinya, Permaisuri Michiko, selama ini dinilai sebagai simbol pemulihan luka, rekonsiliasi, perdamaian, dan demokrasi Jepang. Namun era tersebut akan resmi berakhir tepat pada tengah malam nanti yang menunjukkan pergantian hari.


Penerus Kaisar Akihito yang akan menjadi Kaisar baru Jepang tepat pada Rabu (1/5) besok adalah sang putra sulung, Naruhito. Putra mahkota Naruhito sendiri merupakan seorang musisi dan sejarawan yang akan memberi angin segar pada salah satu sistem monarki tertua di dunia.

Naruhito akan menjadi Kaisar Jepang pertama yang pernah belajar di luar negeri. Kaisar baru Jepang tersebut pernah menempuh pendidikan di Oxford, dimana ia meneliti sistem transportasi Sungai Thames selama berada di Inggris pada 1983 hingga 1985.

"Dia akan menjadi kaisar yang fantastis, ia orang yang penyayang, ia orang yang rendah hati, tapi tidak pernah melupakan tugasnya sebagai putra mahkota," ungkap salah satu teman Naruhito selama di Oxford, Keith George, dilansir The Associated Press pada Selasa. "Dan ia tidak akan pernah melupakan itu semua sebagai seorang kaisar."

Sosok Naruhito sebagai seorang musisi juga sempat diungkapkan oleh seorang bankir pemain cello, Shiraishi. Menurut Shiraishi, pilihan Naruhito untuk bermain biola sudah menunjukkan jati diri sang Kaisar baru Jepang.

"Ia mendorong orang untuk berbicara dan membantu memperkaya percakapan," jelas Shiraishi. "Dia tidak ingin menjadi bintang, justru ia ingin bersama orang-orang dan bekerja sama."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait