Pengamat Tak Sepakat Petugas KPPS Meninggal Kelelahan: Apakah Ini Pembodohan Rakyat?
Nasional

Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara dr Umar Zein menyoroti banyaknya petugas KPPS yang meninggal dunia akibat kelelahan yang selama ini banyak diberitakan oleh media.

WowKeren - Jumlah petugas KPPS yang meninggal dilaporkan terus bertambah. Laporan terakhir mencatat sudah ada 382 orang petugas yang meninggal dan sebanyak 3.583 orang menderita sakit. Sebagian besar petugas yang meninggal diduga karena terlalu lelah bekerja selama Pemilu.

Namun nyatanya, tak semua orang sepakat dengan dugaan ini. Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera (UISU) dr Umar Zein menilai perlu penelitian lebih lanjut untuk mengungkap secara pasti penyebab meninggalnya para petugas itu. Ia yakin bahwa petugas KPPS tersebut tidak meninggal karena kelelahan, sebab mereka tidak sedang melakukan kerja paksa.

"Dalam terminologi kedokteran, tidak ada kematian disebabkan oleh kelelahan," kata Umar dilansir dari CNN Indonesia, Kamis (2/5). "Seperti yang selama ini banyak media beritakan."

Berbeda dengan petugas KPPS masa kini, para pekerja paksa di zaman dulu tidak memiliki waktu yang tentu untuk makan maupun istirahat. Sehingga, kelelahan menjadi hal yang tak bisa dielakkan dan pada akhirnya menurunkan daya tahan tubuh.


"Mereka bekerja siang malam tak tentu waktu istirahat dan makan. Namanya juga kerja dipaksa," jelas Umar. "Mereka pasti kelelahan dan kekurangan gizi, kehausan, kelaparan sehingga daya tahan tubuhnya melemah, akhirnya jatuh sakit. Banyak yang terkena Malaria tropika, kejang-kejang, koma, kemudian meninggal."

Kondisi ini tidak sama dengan yang dialami oleh petugas KPPS. Sebab, mereka memiliki kesempatan untuk beristirahat dan mengatur pola kerja mereka. Tak hanya itu, para petugas juga mendapatkan makanan dan minuman serta diizinkan untuk permisi dalam kondisi darurat. "Mereka cukup mendapatkan minuman dan makanan, bukan kerja paksa, ada waktu istirahat meski bergantian, boleh permisi bila kondisi darurat," lanjut mantan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RUSD) dr Pirngadi Medan tersebut.

Menurut Umar, kelelahan yang dialami oleh para petugas tidak sampai 1/1000 dari kelelahan yang dialami oleh para pekerja paksa zaman Belanda. Jika memang terjadi kelelahan maka diperlukan penelitian lebih lanjut.

"Ini butuh pembuktian pemeriksaan medis yang cermat. Lalu, mengapa diberitakan di media, banyak petugas Pemilu meninggal dunia akibat kelelahan?" tegas Umar. "Ini pembodohan pada rakyat awam atau orang yang tidak paham ilmu medis, atau sedikit tahu ilmu medis."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait