Rachmawati: Yang Disebut Makar Itu Adalah Megawati Soekarnoputri Ketika Gus Dur Memerintah
Twitter/rsoekarnoputri
Nasional

Rachmawati Soekarnoputri heran mengapa Kivlan Zen dituduh melakukan makar. Ia menilai bahwa kakak kandungnya, Megawati Soekarnoputri, adalah pihak yang telah melakukan makar.

WowKeren - Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Mayjen (Purn) Kivlan Zen serta Advokat 212 Eggi Sudjana diketahui dipolisikan atas tuduhan makar. Putri ketiga Soekarno, yakni Rachmawati Soekarnoputri, pun lantas turut membahas perihal makar yang kini ramai diperbincangkan.

Rachmawati menilai bahwa kakak kandungnya, Megawati Soekarnoputri, adalah pihak yang telah melakukan makar. Menurutnya, sang kakak telah melakukan makar pada saat Gus Dur masih memerintah.

"Kalau mau bicara secara objektif, yang disebut makar itu adalah Megawati Soekarnoputri ketika Gus Dur memerintah. Gus Dur sudah mengatakan memilih Chaeruddin Ismail sebagai Kapolri, tapi Megawati melakukan insubordinasi pembangkangan terhadap Presiden," jelas Rachmawati di kediamannya di Jakarta Selatan pada Senin (13/5). "Dia melakukan apa yang dipilih adalah Bimantoro (Surojo Bimantoro)."

Megawati dinilai tidak patuh kepada Presiden dalam penunjukkan Kapolri. Rachmawati juga menjelaskan bahwa saat itu sampai terjadi perpecahan di tubuh Polri dan TNI.


"Kemudian dia pecah belah lagi TNI-Polri. Moncongnya yang namanya Jenderal Ryamizard sebagai KSAD. Saya ingat sekali saya ada di Istana sama Gus Dur itu moncongnya sudah diarahkan ke Istana," terang Rachmawati. "Itu yang namanya makar unsurnya masuk, menggunakan kekuatan bersenjata, sedangkan kami ini apa? Selama pengajuan untuk perubahan ketatanegaraan, itu tidak bisa dipidana. Saya melakukan itu, itulah kalau mau bicara tentang Pak Kivlan."

Rachmawati pun mempertanyakan sikap TNI-Polri dalam merespon kasus "makar" Megawati. Selain itu, Rachmawati juga menyoroti kasus Sukmawati Soekarnoputri. Diketahui, Sukmawati sempat dilaporkan atas penistaan agama, namun kasusnya dihentikan.

"Megawati gimana itu? Saya mau tanya itu ahli hukum. Bagaimana itu TNI-Polri menyikapi Mega?" tanya Rachmawati. "Kedua saudara saya juga Sukmawati melakukan penghinaan terhadap agama, kenapa dia enggak diproses, tahu-tahu sudah di SP-3. Coba, mana keadilannya."

Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tersebut mengaku bingung mengapa pihak yang berbicara soal people power justru dianggap makar. Ia menilai bahwa kritik merupakan hal yang wajar di sebuah negara demokrasi.

"Jadi saya bingung kok dikit-dikit orang makar, orang bicara people power makar, itu hak kedaulatan rakyat," ungkap Rachmawati. "Mosok rakyat harus bungkam dengan keadaan kemiskinan, pengangguran, kita kena segala macam musibah, yang namanya utang-piutang begitu banyak sekali kok enggak boleh, melakukan semacam, kalau orang di jalanan itu curhat. Kalau kita mau elitis ya kritik, gitu kan ya. Kenapa belum apa-apa sudah dikatakan makar? Kita ini sebagai warga negara Indonesia yang punya hak berpendapat sesuai pasal kok kalau melakukan kritik, istilahnya kritik saja ya, terhadap pemerintah itu dengan gampang dimakarkan. Kenapa?"

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terbaru