Banyak Pengguna Keluhkan Akses Medsos dan WhatsApp, Begini Kata Menkominfo Rudiantara
Nasional

Gangguan akses ke media sosial terjadi hampir di seluruh kota-kota besar di Pulau Jawa. Adapun Jakarta menjadi kota terparah yang mengalami gangguan akses ini.

WowKeren - Masalah akses ke media sosial seperti Instagram dan Facebook masih dikeluhkan oleh banyak pengguna di Indonesia. Perlambatan akses ke medsos merupakan imbas dari langkah pemerintah yang memang berniat untuk membatasi akses ke sana. Tak hanya media sosial, pengguna aplikasi perpesanan WhatsApp juga mengeluhkan masalah serupa.

Masih belum jelas kapan pemerintah akan mengembalikan akses ini seperti sedia kala. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara juga belum mengetahui secara pasti. Yang jelas, akses tersebut akan kembali normal ketika situasi sudah tenang. Ia berharap agar situasi segera membaik sehingga pemerintah bisa mencabut pembatasan fitur pada media sosial maupun layanan perpesanan.

"Kita sama-sama berdoa agar situasi segera pulih," kata Rudiantara dilansir dari Liputan 6, Kamis (23/5). "Sehingga semua fitur media sosial maupun instant messaging (WhatsApp) bisa difungsikan kembali."

Keluhan mengenai akses media sosial dan WhatsApp cukup menjadi sorotan, terutama yang terjadi di Jakarta. Pembatasan ini tidak memungkinkan pengguna untuk mengunggah maupun mengunduh media seperti foto dan video.


Adapun langkah itu dilakukan untuk menekan penyebaran hoaks, khususnya terkait Aksi 22 Mei ini. Dengan pembatasan fitur itu, diharapkan masyarakat tidak mudah terprovokasi untuk melakukan unjuk rasa. Sebab, modus umum penyebaran hoaks adalah dengan gambar atau pun video melalui WhatsApp.

"Di media sosial dan messaging system, kadang kita posting gambar, video itu viralnya cepat dan secara emosional langsung berdampak pada kita," kata Rudiantara. "Oleh karenanya kita non aktifkan fitur (gambar dan video)."

Sebelumnya, langkah pemerintah yang satu ini sempat mendapat sorotan dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia. Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi menilai bahwa langkah ini terlalu berlebihan karena bisa melanggar hak-hak konsumen yang sudah dijamin dalam UU.

Gangguan ini terjadi hampir di seluruh kota-kota besar di Pulau Jawa seperti Semarang, Salatiga, Yogyakarta, Surabaya, dan Malang. Sedangkan Jakarta adalah kota terparah yang mengalami gangguan ini.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait