Tak Kunjung Membuahkan Hasil, ICW Nilai Tim Pencari Fakta Kasus Novel Baswedan Gagal
Nasional

Sejak awal mula tim tersebut dibentuk, Indonesia Corruption Watch (ICW) sudah pesimistis jika tim itu akan benar-benar mampu mengungkap kasus penyerangan terhadap Novel Baswedan.

WowKeren - Indonesia Corruption Watch (ICW) menilai Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) yang dibentuk Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian untuk menyelidiki penyerangan terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan telah gagal. Alasannya, hingga batas waktu yang ditentukan, tim tersebut tak kunjung bisa mengungkap kasus tersebut.

Tim Satuan Tugas (Satgas) tersebut dibentuk sejak enam bulan lalu. Namun hingga kini, tim gabungan tersebut tak mampu mengungkap satu pun dalang dibalik penyerangan terhadap Novel.

"Tim Satuan Tugas (Satgas) yang dibentuk oleh Kapolri (Jenderal) Tito Karnavian untuk menyelesaikan kasus penyerangan terhadap Novel Baswedan dinilai gagal," kata peneliti ICW Wana Alamsyah, Senin (8/7). "Sebab, hingga batas waktu yang telah ditentukan, yakni enam bulan pascaresmi dibentuk, tim tersebut tidak dapat mengungkap satu pun aktor yang bertanggung jawab atas cacatnya mata kiri penyidik KPK tersebut."


Sejak awal, Wana mengatakan bahwa pihaknya sudah pesimistis terhadap kinerja tim tersebut. Sebab, tim gabungan tersebut dinilai rawan terjadi konflik kepentingan. Hal itu mengingat bahwa sebagian besar anggotanya berasal dari unsur kepolisian.

"Sejak pertama kali dibentuk, masyarakat pesimis atas kinerja tim tersebut. Pertama, jika dilihat komposisi anggotanya, 53 orang diantaranya berasal dari unsur Polri," jelas Wana. "Selain itu, saat pertama kali kasus ini mencuat diduga ada keterlibatan polisi atas serangan terhadap Novel sehingga patut diduga akan rawan konflik kepentingan."

Lebih jauh, ICW menilai bahwa pemeriksaan yang dilakukan oleh tim tersebut sangat lambat. Bahkan keseriusan tim ini juga dipertanyakan mengingat hasil pelesir tim ke Kota malang untuk melakukan penyelidikan juga tak diungkap ke publik.

"Proses pemeriksaan yang dilakukan oleh tim tersebut sangatlah lambat dan terkesan hanyalah formalitas belaka. Hal tersebut dapat terlihat ketika tim tersebut mengajukan pertanyaan yang repetitif kepada Novel Baswedan pada 20 Juni 2019 lalu," terang Wana. "Selain itu, hasil pelesir tim ke Kota Malang untuk melakukan penyelidikan pun tidak disampaikan ke publik."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru