Fahri Hamzah Cemaskan Isi Pidato Jokowi Hingga Terkenang Zaman Orde Baru
Nasional

Fahri mengaku cemas mendengar isi pidato Jokowi. Pasalnya, Fahri menilai pidato Jokowi kental dengan semangat pembangunan, seperti yang digaungkan pada zaman Orde Baru (Orba).

WowKeren - Presiden terpilih Joko Widodo baru saja memberikan pidato perdananya dalam acara "Visi Indonesia" pada Minggu (14/7). Isi pidato Jokowi ini lantas ditanggapi oleh Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah.

Fahri mengaku cemas mendengar isi pidato Jokowi. Pasalnya, Fahri menilai pidato Jokowi kental dengan semangat pembangunan, seperti yang digaungkan pada zaman Orde Baru (Orba). Fahri juga menilai pidato itu bisa mereduksi bangunan demokrasi di Indonesia pasca reformasi.

"Terus terang pidato itu seperti yg saya katakan sangat berbau pembangunanisme," tutur Fahri dilansir CNN Indonesia pada Senin (15/7). "Mereduksi narasi besar kita pasca 21 tahun reformasi, yaitu tentang negara sebagai penjamin tegaknya demokrasi dan negara hukum yang demokratis."

Menurut Fahri, hal lain di luar prinsip pembangunan nantinya berpotensi disingkirkan oleh pemerintah. "Karena kalau memakai perspektif pembangunanisme sepertinya ada yang dijanjikan sebagai kemajuan ekonomi, maka yang lain-lain dapat kita korbankan," ujar Fahri.

Selain itu, Fahri juga menyamakan pidato "pembangunanisme" ala jokowi dengan trilogi pembangunan yang diterapkan pemerintah Orba. Fahri menjelaskan trilogi pembangunan tersebut adalah stabilitas politik, pertumbuhan ekonomi, dan pemerataan.


"Jadi seperti trauma kita mendengar trilogi pembangunan di zaman orba dulu, seperti stabilitas politik, pertumbuhan ekonomi dan pemerataan," ungkap Fahri. "Sekarang itu sepertinya presiden ingin membangun infrastruktur besar-besaran, mempercepat pembangunan ekonomi."

Selain "pembangunanisme", Fahri juga menyoroti Jokowi yang menyatakan tak ada tempat bagi pihak yang mengganggu Pancasila. Fahri khawatir hal itu akan digunakan Jokowi untuk "memukul" para pengkritiknya selama 5 tahun ke depan.

"Kemungkinan kita tak bisa diskusi lagi soal itu," ujar Fahri. "Atau negara menggunakan ideologi untuk memukul orang yang mengkritik terhadap pembangunanisme negara."

Tak hanya itu, Fahri juga menyebut bahwa pidato Jokowi berpotensi untuk membungkam oposisi. "Lalu oposisi diberikan syarat-syarat, seperti harus santun, harus sesuai budaya ketimuran, harus tak menghina dan sebagainya, yang embel-embel belakangnya nanti dapat menjadi sebab bagi pembungkaman terhadap oposisi," tutur Fahri.

Oleh sebab itu, Fahri meminta agar juru bicara sang petahana kembali menjelaskan maksud pidato Jokowi. "Mereka-mereka yang canggih dan mengusung ide liberal dan sekuler, jangan diam. Dengan cara anda diam, anda membiarkan ada orang lain yang men-drive sikap presiden, ini berbahaya bagi kelangsungan demokrasi ke depan," pungkas Fahri.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel