Shandy Aulia lagi-lagi menjadi bahasan di media sosial karena dianggap terlalu sering melakukan USG anak pertamanya. Hal ini dianggap cukup wajar oleh sejumlah netter karena telah lama menanti momongan.
- Nur Khotimah
- Senin, 22 Juli 2019 - 09:32 WIB
WowKeren - Kebahagiaan dirasakan oleh Shandy Aulia dan David Herbowo. Pasalnya pasangan ini akhirnya akan dikaruniai momongan setelah hampir 8 tahun menikah. Berbagai cara dilakukan Shandy dan suami untuk mengungkapkan kebahagiaan atas kehadiran sang buah hati. Seperti membuat Instagram khusus anaknya hingga sering melakukan USG.
Tapi keputusan Shandy untuk hampir setiap minggu melakukan USG menuai reaksi yang tak terduga dari netter di media sosial. Banyak yang menjadikan Shandy sebagai bahan gosip karena hal tersebut. Seperti yang baru-baru ini terjadi di akun gosip @igtainmentt. Para netter kembali memberikan komentar mereka soal aktris cantik itu yang dianggap terlalu sering USG.
"Ikut hepi @shandyaulia (emoji) tp kayaknya keseringen usg, kira2 apa ada masalah dengan kehamilannya? Krn kl dokter sy menyarankan max 1x sebulan kl tidak ada masalah (emoji)," kata netter. "Masih mending mbak sandi ini usg seminggu sekali. Kalo sy mungkin sudah usg tiap hari. Palagi penantian bertahun2," lanjut lainnya. "Yang bikin usg gak baik tiap minggu itu isi dompetnya gays (emoji) horang kaya ma bebasss lgian alat udah canggih," seru netter lain.
Lantas apakah benar keputusan Shandy untuk melakukan USG setiap minggu berbahaya bagi janin? Dilansir dari laman alodokter, sebuah artikel yang sudah ditinjau oleh dr. Allert Benedicto Ieuan Noya menyebutkan bahwa belum ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa USG dapat memberikan pengaruh bahaya bagi janin jika dilakukan terlalu sering.
Artikel itu menyebutkan jika penelitian menemukan tidak ada perbedaan signifikan dari perkembangan saraf, maupun kemampuan bahasa, bicara dan perilaku antara bayi yang hanya di-USG sekali, dengan bayi yang di-USG lima kali saat masih dalam kandungan. Hanya saja biasanya terjadi kenaikan suhu pada area tubuh sang ibu yang di-USG. Tapi hal ini dipastikan tidak berbahaya bagi janin.
Di sisi lain, artikel dari halaman Halodoc menyebutkan bahwa biasanya dokter menyarankan sang ibu untuk melakukan USG tidak lebih dari 3 kali dalam satu masa kehamilan. Pemeriksaan itu dilakukan saat awal kehamilan, saat usia kandungan memasuki 20 minggu dan pada saat usia kehamilan 30 minggu alias masuk trisemester ketiga.
Biasanya dokter akan menganjurkan sang ibu untuk lebih sering melakukan USG dalam kondisi tertentu. Misalnya sang ibu mengandung anak kembar, sang ibu berusia lebih dari 35 tahun, ada gangguan yang terdeteksi pada USG sebelumnya, sang ibu mengalami komplikasi kehamilan, pernah memiliki janin yang meninggal dalam kandungan, pernah keguguran dan menderita tekanan darah tinggi.
(wk/nur2)