Jokowi Curigai Ada 'Penumpang Gelap' Dalam Polemik Rasisme Papua
Instagram/kemensetneg.ri
Nasional

Menurutnya ada oknum tertentu yang ingin mengambil keuntungan di balik huru-hara yang terjadi beberapa hari belakangan. Namun ia bersyukur aparat keamanan yang diterjunkan mampu mengatasi situasi dengan baik.

WowKeren - Indonesia tengah diguncang isu rasisme beberapa hari belakangan. Bahkan isu yang menyerang etnis tertentu ini membuat Papua "membara" sejak Senin (19/8) kemarin.

Presiden Joko Widodo pun angkat bicara soal kejadian tersebut. Namun ada satu pernyataan menarik yang disampaikannya, yakni soal keberadaan "penumpang gelap".

Jokowi menduga ada oknum yang sengaja menciptakan kekeruhan lewat isu rasisme Papua ini. Kekeruhan itu akhirnya berujung pada aksi protes dan kerusuhan di sejumlah wilayah Papua dan Papua Barat.

"Ya biasa, dalam sebuah peristiwa itu ada yang membonceng," kata Jokowi dalam program "Satu Meja" yang ditayangkan di Kompas TV, Rabu (21/8) malam. "Ada penumpang gelap, biasalah menurut saya."

Namun Jokowi tak menjelaskan lebih detail soal kecurigaannya ini. Menurut Jokowi, saat ini, yang paling penting adalah aparat keamanan dari TNI dan Polri sudah berhasil menyelesaikan persoalan yang ada di lapangan.


Jokowi juga menegaskan akan menindak tegas seluruh pihak yang bertanggung jawab atas kerusuhan tersebut. Namun demikian, tuturnya, hal yang terpenting adalah saling memaafkan dan mengeratkan kembali tali persatuan di Indonesia.

"Kemarin sudah saya sampaikan, ini masalah ketersinggungan. Oleh sebab itu, saya sampaikan, marilah kita saling memaafkan," ujarnya. "Karena dengan saling memaafkan itulah kita harapkan saling menghormati, saling menghargai di antara kita itu betul-betul terjadi."

Lebih lanjut, Jokowi pun mengungkapkan prioritas pemerintahannya lima tahun ke depan. Salah satunya adalah rencananya untuk memprioritaskan pembangunan di Papua dan Papua Barat.

Mantan Wali Kota Solo itu menuturkan bahwa pembangunan di era kedua pemerintahannya akan merata se-Indonesia. Tidak lagi bersifat "Jawa-sentris", pembangunan di Tanah Air akan berubah menjadi "Indonesia-sentris". Semua daerah berhak menikmati pembangunan.

"Baik di bidang infrastruktur, bidang kesehatan, dan bidang lain," jelas Jokowi. "Saya melihat Papua (dan Papua Barat) memang perlu lebih diperhatikan."

Pemerintahan Indonesia, kata Jokowi, akan mendahulukan Papua dan Papua Barat di segala bidang. Tak hanya dibangun secara fisik, jajaran pemerintahannya akan merangkul masyarakat di provinsi paling timur itu dengan pendekatan kesejahteraan.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru