Bos Taksi Malaysia Kembali Kritik RI, Kemenlu Ikut Turun Tangan
Twitter/TFaizasyah
Nasional

Kendati demikian Kemenlu enggan memberikan pernyataan lebih lanjut soal kritikan Shamsubahrin Ismail itu. Kemenlu mengaku memerlukan waktu untuk meminta penjelasan dari pihak Malaysia.

WowKeren - Pengusaha Big Blue Taxi Malaysia, Datuk Shamsubahrin Ismail kembali membuat geger masyarakat Indonesia. Pasalnya Ismail kembali mengeluarkan pernyataan kontroversial dalam usahanya mencegah startup transportasi GoJek masuk ke negaranya.

Lewat sebuah video yang beredar viral di media sosial, Ismail kembali mengkritik Indonesia. Kali ini Ismail mengkritik pemerintah Indonesia yang dinilai sudah gagal sehingga mengakibatkan generasi muda Tanah Air harus mengais rezeki sebagai mitra pengemudi ojek daring.

"Rakyat Islam Indonesia tidak salah kalau dikatakan miskin. Yang salah itu adalah kerajaan Indonesia, pemerintah Indonesia yang salah," ujar Ismail dalam video yang dibagikan pada Minggu (1/9) tersebut. "Pemerintah di Malaysia mengikuti kesalahan yang dilakukan pemerintah Indonesia. Kenapa harus kita membiarkan anak muda kita Malaysia bekerja tanpa gaji tetap untuk membawa Grab, untuk membawa GoJek?"

Kritikan ini pun membuat sejumlah pihak bereaksi, salah satunya Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Dalam pernyataan terakhirnya, Budi Karya mengaku telah melaporkan Ismail ke Menteri Transportasi Malaysia.


"Kemenhub sudah menyampaikan keberatan ke Kementerian Transportasi Malaysia," ujar Budi Karya melalui pesan singkat, Jakarta, Senin (2/9). "(Karena itu adalah) suatu perbuatan yang tidak pantas."

Tak hanya Kemenhub, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) rupanya ikut memantau perkembangan isu ini. Kemenlu mengaku akan meminta penjelasan informasi dari perwakilan di Malaysia terkait pernyataan tersebut.

"Tapi yang pasti kita ikuti isunya ya. Kita mendengarkan dia juga sudah menyampaikan permintaan maaf atas statement-nya yang terdahulu," kata Pelaksana Tugas (Plt) Juru Bicara Kemenlu, Teuku Faizasyah, Selasa (3/9). "Untuk perkembangan yang ini kita akan mintakan penjelasan dulu dari perwakilan kita di Malaysia. Konteksnya seperti apa dan persisnya seperti apa."

Lebih lanjut, Faizasyah mengaku tak bisa memberi komentar lebih banyak. Sebab, menurutnya, diperlukan waktu untuk meminta keterangan yang lebih jelas dari perwakilan RI di negeri jiran.

"Mungkin saya perlu waktu juga untuk mendapatkan assesment dari teman-teman di Malaysia. Kan statement itu dalam konteks apa, dalam bagian dari acara apa, itu saya belum tahu," jelasnya, dilansir dari Detik News. "Kalau informasinya sepotong-potong kita juga belum bisa mengomentari ya."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru