Sebut Ada Vanuatu dan Inggris di Balik Benny Wenda, Eks Kepala BIN: Jangan Mau Dipecundangi
Nasional

Mantan Kepala Badan Intelijen Negara, Hendropriyono, menegaskan bahwa ada negara besar yang bermain' di belakang serangkaian rusuh Papua. Oleh sebab itu, ia meminta agar rakyat bersatu.

WowKeren - Kerusuhan di sejumlah wilayah di Papua dan Papua Barat disebut terpicu oleh hoaks. Menurut mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Abdullah Mahmud Hendropriyono, hoaks tersebut lantas mengarah ke penggalangan opini soal Papua Merdeka.

Hendropriyono lantas menunjuk pimpinan United Liberation Movement for West Papua (ULMWP), Benny Wenda, sebagai aktor di belakang itu semua. Tak hanya itu, Hendropriyono juga menyebut ada Vanuatu dan Inggris di belakang Benny.

"Sekarang ini, siapa yang membawa Benny Wenda ke Komisi Tinggi HAM PBB itu? Vanuatu kan. Vanuatu siapa? Inggris. Ya itulah biang keladinya," tutur Hendropriyono di Jakarta Selatan pada Kamis (5/9). "Tapi itulah, memang difasilitasi oleh Vanuatu kok Benny Wenda."

Hendropriono lantas seolah hendak menarik ucapannya itu. "Nanti saya dituntut lagi sama pemerintah Inggris," jelas Hendropriyono.

Meski demikian, Hendropriyono kembali menegaskan bahwa ada negara besar yang "bermain" di belakang serangkaian rusuh Papua. Oleh sebab itu, Hendropriyono meminta agar rakyat bersatu dan menyimpulkan "permainan" tersebut.


"Ini ada yang main, yang main negara besar, jangan mau dipecundangi," ujarnya. "Mereka menggalang opini dunia melalui perang informasi."

Sementara itu, Hendropriyono sendiri mengklaim bahwa tidak pernah ada tindakan rasialisme di Indonesia. Isu rasialisme yang beredar dinilai hanya digunakan untuk kepentingan segelintir orang pemecah bangsa.

"Saya itu Jawa campuran, saat di Kalimantan saya dipanggil Jawa. Tapi saya tidak marah. Di rumah, saya itu dipanggil codot oleh abang saya. Tidak marah juga," ungkap Hendropriyono. "Apakah saya langsung lari ingin merdeka? Tidak. Saya tidak apa-apa."

Hendropriyono yang kala itu menjadi narasumber kunci di tengah Forum Patriotik di depan kader Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) lantas meminta agar para anak muda menciptakan kontra-narasi. Sehingga hoaks yang beredar dapat diberantas.

"Saya minta kaum muda berontak dari kurungan besi tipu muslihat hoaks. Kalian lah yang counter itu," pungkas Hendropriyono. "Pribadi satu satu yang pegang handphone, bantah satu per satu informasi yang mencerai-beraikan kalian. Sendiri sendiri tidak akan bisa."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait