Terpilihnya Irjen Firli Bahuri sebagai Ketua KPK periode 2019-2023 menimbulkan penolakan keras dari anggota KPK. Penasihat KPK Mohammad Tsani Annafari menepati janjinya untuk mundur dari jabatannya sebelum pelantikan Ketua KPK yang baru dilakukan.
- Wahyu
- Jumat, 13 September 2019 - 12:06 WIB
WowKeren - Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah menetapkan sosok kontroversial Irjen Pol Firli Bahuri sebagai Ketua KPK periode 2019-2023. Terkait keputusan tersebut Penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Mohammad Tsani Annafari menyatakan akan mundur dari posisinya.
Tsani mengaku, dirinya tak ingin bekerja untuk lembaga yang integritas pimpinannya meragukan. Perlu diketahui sosok Firli sendiri menjadi kontroversial karena telah melakukan pelanggaran etik saat menjabat sebagai Deputi Penindakan KPK.
Iya (mundur). Itu kan saya sudah ucapkan semuanya sudah tahu," kata Tsani dilansir CNNIndonesia, Jumat (13/9). "Yang pasti saya tidak mau menjadi kaki tangan atau melayani orang-orang yang saya tidak bisa yakni integritasnya dan juga saya tidak yakin agenda-agenda pemberantasan korupsinya."
Tsani menyatakan bahwa dirinya masih akan terus bekerja dengan baik hingga pelantikan pimpinan yang baru dilakukan. "Saya akan bekerja dengan pimpinan (saat ini), bahu membahu dengan seluruh insan KPK yang di dalam sampai sebelum tanggal pelantikan pimpinan yang baru," tegasnya.
Kendati demikian, Tsani tidak mau berkomentar saat ditanya bagaimana pendapatnya terkait terpilihnya Firli sebagai Ketua KPK 2019-2023. "Nanti saya dianggap berpolitik. Saya bekerja saja, itu nanti ekspresi saya lihat apa yang saya kerjakan," kata Tsani.
Soal rencana pengunduran diri Tsani sebelumnya telah ia ungkapkan pada 25 Agustus lalu. Ia mengatakan bahwa dirinya rela mundur dari jabatannya seandainya orang-orang bermasalah terpilih sebagai Pemimpin KPK nantinya.
Tak hanya Tsani, Wakil Ketua KPK periode 2015-2019, Saut Situmorang pun dikabarkan memilih mundur dari jabatannya karena terpilihnya Firli sebagai Ketua KPK di periode berikutnya. Hal tersebut diungkapkannya lewat surat elektronik yang dikirim ke seluruh pegawai KPK pada Jumat (13/9).
(wk/wahy)
