PM Malaysia Mahathir Mohamad Janji Atur Waktu Untuk Lepas Jabatan ke Anwar Ibrahim
Instagram/chedetofficial
Dunia

Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, berjanji akan menentukan waktu dan tanggal penyerahan jabatannya kepada Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR), Anwar Ibrahim

WowKeren - Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, angkat bicara tentang transisi jabatannya kepada Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR), Anwar Ibrahim. Mahathir pun berjanji akan menentukan waktu dan tanggal penyerahan jabatannya kepada mantan wakilnya tersebut.

"Saya akan memberi tahu tanggal pastinya," tutur Mahathir dilansir The Star Malaysia pada Senin (23/9). "Yang pasti saya akan menepati janji."

Meski demikian, Mahathir tidak memberi detail lebih lanjut apakah waktu yang ia maksud adalah Mei 2020. Waktu tersebut merupakan kesepakatan koalisi berkuasa Pakatan Harapan.

Sebelumnya, Anwar sempat menyampaikan kepada Bloomberg bahwa ia akan menggantikan Mahathir pada 2020. Janji Mahathir ini merupakan tindak lanjut dari pernyataan Anwar.

"Menurut pemahaman bersama, saya akan menggantikan Mahathir sekitar bulan Mei 2020. Namun saya tidak terlalu mempersoalkan tepatnya bulan berapa," tutur Anwar pada Rabu (18/9). Anwar sendiri mengatakan bahwa Mahathir akan mundur sebagai Perdana Menteri Malaysia "pada waktu yang tepat".


Sementara itu, transisi kekuasaan antara Mahathir dan Anwar selama ini terus menjadi misteri di dunia politik Negeri Jiran. Pasalnya, politisi berusia 94 tahun tersebut bukan pertama kalinya menjanjikan Anwar sebagai penerusnya.

Anwar yang diprediksi akan menjadi Perdana Menteri Malaysia justru mendekam di penjara pada pergantian milenium lalu. Ia dipecat oleh Mahathir dari jabatan Deputi Perdana Menteri dan Menteri Keuangan lantaran tuduhan korupsi dan sodomi pada September 1998.

Setelah bebas pada 2004 dan menjadi pemimpin oposisi Malaysia, Anwar kembali masuk ke balik jeruji besi pada 2015 karena tuduhan sodomi. Namun ia bebas pada Mei tahun lalu usai Mahathir mengajukan grasi kepada Raja Malaysia.

Mahathir dan Anwar lantas berdamai dan bekerjasama secara politik lewat koalisi Pakatan Harapan. Pada masa kampanye Pemilu 2018, Mahathir dan Anwar sepakat untuk mengalahkan mantan Perdana Menteri Najib Razak dan koalisi yang berkuasa saat itu, Barisan Nasional.

Karena kala itu Anwar masih dipenjara, Mahathir pun berjanji akan menjadi Perdana Menteri sementara apabila menang Pemilu. Koalisi ini lantas secara mengejutkan meraih kemenangan pada Mei 2018 lalu.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru