Ketua DPR Bambang Soesatyo diketahui telah mengunci akun media sosial miliknya. Hal ini terjadi usai Najwa Shihab mengundangnya secara terbuka di acara 'Mata Najwa'.
- Zodiak Yanuarita
- Kamis, 26 September 2019 - 18:24 WIB
WowKeren - Gelombang ribuan mahasiswa menyuarakan aspirasi mereka dengan aksi turun ke jalan. Mereka menuntut pencabutan revisi sejumlah undang-undang kontroversial yang dianggap hanya akan merugikan rakyat.
Jurnalis senior Najwa Shihab bahkan sempat menyampaikan undangannya secara terbuka kepada Ketua DPR Bambang Soesatyo untuk datang ke acara yang dipandunya, "Mata Najwa". Undangan tersebut menanggapi klaim pihak DPR yang menyebut ingin berdialog dengan mahasiswa terkait kontroversi revisi UU.
Alih-alih memenuhi undangan tersebut, Bamsoet justru membuat para warganet geram. Pasalnya, diketahui bahwa Ketua DPR tersebut justru mengunci akun Instagram miliknya.
Salah satu akun gosip mengunggah tangkapan layar dengan menunjukkan bahwa akun tersebut memang telah dikunci. Sontak saja unggahan tersebut memicu protes dari warganet.
"Kenapa ngga datang siiyyy Bapaakk," tulis akun @biangosiph di Instagram, Kamis (26/9). "Kan aman ngga ada gas air mata apalagi anak STM. Amaaan Bapak."
"Bapak takut sama mbak najwa??? Takut kalah omongan apa takut sama mulut netijen +62???" kata salah satu netter. "Takut netizen pada silaturahmi ke akun nya kali min hahaha," celetuk netter lainnya. "Mana pak @bambang.soesatyo Katanya mau ketemu sma mahasiswa, tagih netter lainnya.
"Kemarin katanya bakal datang kalo diundang buat ketemu mahasiswa," sambung salah satu netter. "Aku nungguin bapak dateng ke mata najwa lhooo tadi malem," sebut netter lainnya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar menyebutkan bahwa Bamsoet ingin menggelar audiensi dengan perwakilan mahasiswa. Namun sayangnya, hal itu tak jadi dilakukan karena situasi demo di depan Gedung DPR tidak kondusif.
"Pak Ketua DPR dengan sangat rendah hati ingin bertemu dengan mahasiswa ke lapangan," kata Indra di Senayan, Jakarta, Rabu (25/9). "Tapi temen-temen anarkis di lapangan. Kan itu jadi sulit."
(wk/zodi)
