Demo Tolak RUU di Kendari Makan Korban, Seorang Mahasiswa Tewas Tertembak
Nasional

Kematian Randi menjadi catatan duka demokrasi di Indonesia. Tagar #KendariBerduka ramai dicuitkan warganet yang mengecam aksi aparat yang dianggap tidak manusiawi.

WowKeren - Demo menolak sejumlah revisi undang-undang berlangsung di beberapa kota di Indonesia. Di Kendari, Sulawesi Tenggara, demo tersebut memakan korban. Seorang mahasiswa tewas tertembak saat mengikuti unjuk rasa.

Adalah La Randi (21), seorang mahasiswa angkatan 2016 asal Fakultas Perikanan Universitas Halu Oleo yang harus meregang nyawa usai tertembak di dada bagian kanannya.

Peristiwa ini menjadi catatan duka untuk demokrasi di Indonesia. Tak pelak, tagar #KendariBerduka ramai dicuitkan oleh netter. Mereka mengecam aksi aparat yang dianggap tidak manusiawi.

Tim Medis RS Ismoyo, Sersan Mayor Salam SR, menuturkan bahwa Randi tiba di rumah sakit sekitar pukul 3 sore waktu setempat. Namun tim dokter tidak mampu menyelamatkannya hingga membuat mahasiswa malang tersebut mengembungkan napas terakhirnya. "Kalau tidak salah sampe di sini sekitar jam 3 lewat, setelah asar, lalu dilakukan pertolongan oleh gabungan tim dokter, namun tidak tertolong," ujarnya.


Komandan Korem 143 Halu Oleo Kendari, Kolonel Yustinus Nono Yulianto mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan apakah Randi meninggal akibat peluru karet atau peluru tajam. "Belum ada kepastian, kami lakukan visum dulu. Silakan menunggu," ujar Yustinus dilansir dari Liputan 6.

Kejadian bermula ketika terjadi kericuhan antara mahasiswa dan polisi di depan Kantor DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara sekitar pukul 16.40 WITA. Massa pendemo berusaha merangsek masuk ke Gedung Sekretariat DPRD.

Polisi kemudian melepaskan ratusan tembakan gas air mata. Namun, aksi massa semakin anarkis hingga polisi melepaskan tembakan ke arah mahasiswa.

Randi merupakan kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM). Terkait hal ini, Sekjen DPP IMM M Robby Karman mengecam keras tindak kekerasan oleh oknum aparat tersebut. Sebab walau bagaimanapun juga aksi unjuk rasa harus ditangani sesuai SOP.

"Kami dari DPP IMM mengecam dan menyesalkan tindakan represif dari aparat, biar bagaimana pun kan unjuk rasa atau demonstrasi ini hak warga negara, penanganannya pun tentu harus sesuai dengan SOP atau prosedur," tegas Robby dilansir dari Detik, Kamis (26/9). "Tidak boleh sampai ada hal-hal seperti ini, tidak boleh sampai ada peluru ditembak."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait