Politisi Gerindra: Apabila Polisi Terbukti Tembak Mahasiswa di Kendari Maka Harus Dipecat
Nasional

Anggota Fraksi Gerindra DPR RI, Muhammad Syafi'i alias Romo Syafi'i, berpandangan bahwa Indonesia telah bergeser dari negara hukum menjadi negara kekuasaan.

WowKeren - Sikap aparat yang dinilai represif dalam menangani aksi demonstrasi terus mendapat sorotan. Anggota Fraksi Gerindra DPR RI, Muhammad Syafi'i alias Romo Syafi'i, mengaku prihatin atas situasi tersebut.

Salah satu kasus yang disorot adalah penembakan mahasiswa di Kendari, Sulawesi Tenggara. Menurut Romo, apabila yang menembak mahasiswa tersebut adalah polisi, maka personel tersebut harus dipecat.

"Untuk penembakan itu ada SOP-nya, tembakan peringatan, untuk membuat mereka tak melakukan tindakan anarkistis. Bila tanpa tembakan peringatan, lalu tiba-tiba menembak, polisi itu harus dipecat," tutur Romo di Gedung DP pada Jumat (27/9). "Kapolri bertindak tegas untuk meredakan emosi masyarakat terhadap yang melanggar UU itu."

Tak hanya itu, Romo juga mengkhawatirkan sikap kepolisian yang akhir-akhir dinilainya represif. Ia juga menyebut bahwa sikap represif ini telah tercermin sejak aksi protes hasil Pilpres 2019 pada 21-22 Mei lalu di depan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).


"Itu juga korban cukup banyak, kemudian hari ini penolakan perundang-undangan korban juga ada," ujar Romo. "Ini sikap yang harus dievaluasi oleh pemerintah kita, karena ini sudah abuse of power (penyalahgunaan kekuasaan)."

Dengan tindakan aparat yang represif tersebut, anggota Komisi III DPR itu berpandangan bahwa Indonesia telah bergeser dari negara hukum menjadi negara kekuasaan. Oleh sebab itu, ia meminta agar Presiden Joko Widodo segera melakukan evaluasi.

"Saya sudah lama mengatakan Indonesia sedang bergeser dari negara hukum ke negara kekuasaan," jelas Romo. "Dan itu sudah berlangsung cukup lama, dan ini memang harus dievaluasi."

Sebelumnya, Jokowi telah menyampaikan bela sungkawa terhadap dua mahasiswa yang tewas usai aksi unjuk rasa di Kendari tersebut. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebut dirinya telah memerintahkan agar dilakukan investigasi lebih lanjut terkait kematian dua mahasiswa tersebut.

"Saya juga sudah sejak awal ulangi ke Kapolri agar jajarannya tidak represif. Saya perintahkan dilakukan investigasi dan jajarannya," tegas Jokowi. "Karena Kapolri bilang tidak ada apapun dalam demo ini bawa senjata. Jadi, akan ada investigasi lebih lanjut."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait