Palangka Raya Lakukan Pemulihan Usai Status Darurat Karhutla Dicabut
Nasional

Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah sempat mengalami darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Usai status darurat dicabut, pemerintah setempat melakukan pemulihan.

WowKeren - Bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Kalimantan menyebabkan banyaknya kabut asap di wilayah sekitarnya. Salah satu kota di Kalimantan Tengah, Palangka Raya sempat mengalami jarak pandang yang hanya 600 meter. Hal tersebut menyebabkan penerbangan di Bandara Tjilik Riwut hampir lumpuh.

Saat ini status tanggap darurat karhutla Kota Palangka Raya telah dicabut. Hal itu dilakukan usai menurunnya titik api di lokasi tersebut. Pemerintah setempat pun melakukan pemulihan usai dicabutnya status darurat tersebut.

Menurut Wakil Wali Kota Palangka Raya, Umi Mastikah, pemulihan dilakukan dari berbagai sisi. Menurutnya, meski status tanggap darurat karhutla tak diperpanjang pihaknya terus melakukan sejumlah upaya penanggulangan dan pemulihan dampak karhutla.

"Pemulihan ini dilakukan dari berbagai sisi," kata Umi Mastikah yang dilansir oleh Antara pada Jumat (4/10). "Mulai dari dampak kesehatan, sosial, hingga lingkungan."


Sementara itu, saat ini ruang oksigen sudah ditiadakan. Akan tetapi, masyarakat masih dapat meminta oksigen dan layanan kesehatan lainnya di pusat layanan kesehatan. Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya, Andjar Hari Purnomo pun menegaskan pelayanan kesehatan masih akan sama baik saat status tanggap darurat maupun tidak.

"Untuk pelayanan kesehatan tidak ada bedanya baik saat berstatus tanggap maupun sekarang," ujarnya. " Yang agak beda hanya lokasinya saja yang saat ini dipusatkan di Puskesmas."

Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran Kalteng, Mofit Saptono Subagio mengatakan bahwa pada saat status transisi dari darurat ke pemulihan ini, sejumlah upaya harus dilakukan oleh pemerintah provinsi setempat. Beberapa upaya tersebut diantaranya adalah mengkaji perkembangan situasi dan penanganan darurat bencana.

Selanjutnya, pemerintah setempat juga harus memenuhi kebutuhan dasar korban dan pengungsi. Pemberian layanan kesehatan, perbaikan gizi dan perlindungan terhadap kelompok rentan juga diperlukan. Subagio juga menuturkan akan tetap melakukan patroli gabungan.

"Patroli gabungan akan tetap dilaksanakan," ujarnya. "Kemudian pos-pos relawan juga diminta tetap diaktifkan, personel pemadaman karhutla yang terintegrasi dalam posko disesuaikan dengan kebutuhan. Hingga melakukan inventarisasi secara luas terhadap dampak karhutla."

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait