Lumpur di Surabaya Masih Menyembur, Limbah Bakal Dibuang ke Bojonegoro
Nasional

Sejauh ini, lumpur berbau gas yang menyembur dari lokasi kejadian masih ditampung di drum. Bila sudah mendapat perintah dari pusat, barulah limbah B3 itu dibuang, kemungkinan di Bojonegoro.

WowKeren - Semburan lumpur di pekarangan rumah di Jalan Kutisari Indah Utara III, Surabaya dilaporkan masih belum berhenti. Padahal sudah hampir dua minggu berlalu sejak lumpur berbau gas belerang itu pertama kali menyembur.

Mengatasinya, pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya pun menampung lumpur di dalam drum. Namun hingga kini belum ada tempat pasti untuk membuang limbah tersebut.

Disampaikan oleh Kasi Pemantauan dan Pengendalian Kualitas Lingkungan Hidup DLH Surabaya, Ulfiani Ekasari, pihaknya tak mungkin membuang limbah tersebut di selokan. Namun kekinian bergulir wacana untuk membuang lumpur tersebut ke daerah Cepu atau Bojonegoro.

"Gini, kan semburan masih ada, kita gak buang ke saluran," ujar Ulfiani di lokasi, Jumat (4/10). "Kalau air itu nggak mencemari lah, ada rembesan juga di situ."

"Pertamina masih belum, nunggu SKK Migas akan melakukan langkah apa selanjutnya. Ini masih kami koordinasikan," imbuhnya. "Pokoknya sih kita secara cepat tanggulangi, nunggu arahan dari pusat."


Lebih lanjut, Ulfiani lantas menerangkan tentang kondisi lingkungan di daerah tersebut. Menurutnya, kadar gas di lokasi semburan masih cukup banyak. Kendati demikian kondisi udara di sekitar perumahan Kutisari masih normal.

"Kalau udaranya (kadar gasnya), di lokasi perumahan masih memenuhi (sesuai standar)," jelas Ulfiani, seperti dilansir dari laman Suara Jatim. "Kalau yang di lokasi semburannya itu melebihi. Tapi untuk saat ini kita belum uji lagi."

Di sisi lain, Ulfiani mengaku terus berusaha mencari pihak yang bersedia menampung sementara limbah B3 tersebut. "Ini untuk sementara kami koordinasi, nyuwun tulung ke pengumpul limbah B3 yang kemarin. Masih di Surabaya tapi beda perusahaan, ini kota masih sounding," pungkas Ulfiani.

Tak hanya mempermasalahkan limbah, pihak pemerintah pun mengantisipasi adanya sumur-sumur lain yang berpotensi menyemburkan lumpur berbau gas semacam ini. Oleh karena itu, tim Badan Geologi Nasional dari Bandung pun diterjunkan untuk menyisir daerah sekitar lokasi kejadian dengan georadar.

"Nanti disurvey di Gang III, Gang II, dan Gang IV," paparnya. "Nanti dianalisa, dilihat apakah ada sumur dari zaman Belanda itu."

Demi hasil pemeriksaan yang akurat, jalan di sekitar lokasi pun disterilkan. Kendaraan yang akan melintas diimbau untuk berhenti dahulu.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terbaru