Parpol Oposisi Dikabarkan Gabung Ke Koalisi, Mardani Berharap PKS Tak Sendirian
Instagram
Nasional

Sejumlah partai politik yang dulunya merupakan oposisi pemerintahan Presiden Joko Widodo dikabarkan akan bergabung ke kubu koalisi. Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera pun berharap partainya tak sendirian menjadi oposisi.

WowKeren - Menjelang pelantikannya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) belakangan menemui para petinggi partai politik (parpol) oposisi diantaranya yakni Gerindra, Demokrat, dan PAN. Usai pelantikan tersebut, Demokrat menyatakan bahwa pihaknya mendukung pemerintahan Jokowi. Sementara itu, posisi PAN dan Gerindra masih belum jelas apakah berada di kubu oposisi atau koalisi.

Satu-satunya petinggi partai yang belum menemui Jokowi menjelang pengumuman anggota kabinet ini adalah PKS. Menurut keterangan Sohibul Imam, PKS sempat diundang untuk bertemu Jokowi. Akan tetapi, PKS menolak karena memutuskan untuk tetap menjadi oposisi.

Menanggapi situasi perpolitikan menjelang pengumuman kabinet tersebut, Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera ( PKS) Mardani Ali Sera dalam diskusi bertajuk "Teka-teki Menteri dan Koalisi" di d'consulate, Jakarta pada Sabtu (19/10) menegaskan bahwa mereka akan tetap berada di oposisi.

Selain itu, Mardani juga berharap PKS tidak sendirian di pihak oposisi ini. "PKS berharap tidak jadi oposisi sendiri, tapi berdoa partai pendukung Prabowo-Sandi bergabung dengan kami," kata Mardani yang dilansir Kompas pada Sabtu (19/10).


Mardani kemudian menyebutkan alasan mengapa partai pendukung Prabowo-Sandi pada Pilpres 2019 itu harus masuk ke oposisi. "Kenapa? Karena proposal pembangunan Indonesia versi Prabowo-Sandi berbeda dengan versi Jokowi-Ma'ruf. Ini tidak ada kaitan dengan rekonsiliasi karena kami selalu berkomunikasi. Jadi inti sederhananya oposisi ini sehat. Kalau bahasa Pak Jokowi, oposisi itu mulia," ujarnya.

Mardani menilai kekuatan oposisi yang tak seimbang akan menciptakan pemerintahan yang tak kuat. Hal ini karena fungsi kontrol dan penyeimbang tidak berjalan maksimal.

"Beberapa memang mengatakan dalam sistem presidensial kita tidak ada kata oposisi mutlak," katanya. "Tetapi esensi demokrasi itu check and balance system. Itu sesuatu yang niscaya."

Ia juga mengungkap, Sohibul Iman yang pernah menyampaikan pesan setelah Jokowi dilantik sebagai presiden terpilih pada Pilpres 2014 bahwa PKS sudah meminta ijin kepada Jokowi untuk berada di luar pemerintahan. Jokowi pun dikabarkan mengapresiasi keputusan tersebut.

"Pak Sohibul pernah menyampaikan seusai pelantikan dulu. Pak, kami izin di luar pemerintahan, komunikasi dan silaturahmi tetap dibangun karena kita sesama anak bangsa. Kebijakan Pak Jokowi yang sesuai kita akan dukung, tapi yang tidak sesuai aspirasi rakyat kita akan kritik," ujarnya. "Dan Pak Jokowi waktu itu mengapresiasi. Kami insya Allah konsisten di oposisi."

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait