Kabinet Jokowi Nihil Kader Demokrat, Andi Arief Singgung 'Dendam Turunan'
Nasional

Presiden Jokowi telah memilih sejumlah orang untuk mendampingi pemerintahannya selama lima tahun ke depan. Namun rupanya tak ada perwakilan Partai Demokrat di Kabinet Indonesia Maju tersebut.

WowKeren - Komposisi Kabinet Indonesia Maju yang akan mendampingi pemerintahan Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin sudah selesai terbentuk. Diketahui pada Rabu (23/10) kemarin Jokowi melantik para menterinya, sedangkan pada Jumat (25/10) nya ia meresmikan nama-nama wakil menterinya.

Namun rupanya pembentukan kabinet itu harus berbuah pil pahit bagi beberapa pihak. Seperti Partai Hanura, PKPI, dan PBB, yang notabene merupakan koalisi Jokowi-Ma'ruf. Pasalnya ketiga partai itu tak mendapatkan jatah di kabinet.

Selain itu, rasa "sakit hati" juga dirasakan oleh Partai Demokrat. Pasalnya tak ada satu pun kader partai yang diketuai Susilo Bambang Yudhoyono itu di kabinet Jokowi-Ma'ruf. Padahal, sebelumnya, Jokowi sempat memberikan petunjuk akan keberadaan perwakilan Demokrat di tubuh pemerintahan.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Sekretaris Jenderal Demokrat, Andi Arief pun memberikan pendapatnya. Lewat cuitannya pada Sabtu (26/10) pagi, Andi mengaitkan nihilnya kader Demokrat di kabinet dengan urusan "dendam kesumat".


Menurut Andi, Megawati Soekarnoputri selaku Ketum PDI Perjuangan masih memiliki dendam pada SBY. Sayangnya dendam ini, ujar Andi, rupanya ikut berimbas pada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Dendam inilah yang disebut Andi sebagai alasan tak terpilihnya kader Demokrat di pemerintah.

Kabinet Jokowi Nihil Kader Demokrat, Andi Arief Singgung \'Dendam Turunan\'

Twitter

PDIP pun enggan berdiam diri menanggapi tudingan Andi tersebut. Ketua DPP PDIP Aria Bima mengatakan pembentukan kabinet tak bisa dikaitkan dengan Megawati. Pasalnya pembentukan kabinet merupakan hak prerogatif presiden.

Aria lantas menuding sikap politik Demokrat yang tak jelas lah yang menjadi alasan Jokowi tak memberikan "jatah kursi". Oleh karena itu, ia menyayangkan sikap Demokrat yang menurutnya terlalu berlebihan.

"Dugaan Andi Arief adalah sekadar spekulasi yang sensasional. Ukuran rasionalnya apa?" ujar Aria, dilansir CNN Indonesia. "Karena itu silakan dengan dua kakinya itu menjadi penyeimbang di luar kabinet. Tidak perlu dikaitkan dengan Ibu Mega segala. Terlalu naif."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terbaru