Penulis 'Avengers: Endgame' Bongkar Resep Kesuksesan Film-Film Marvel yang Dibilang Mirip Junk Food
Marvel Studios
Film

Akhir-akhir ini film-film Marvel Cinematic Universe (MCU) memang mendapatkan beragam sindiran dan kritikan dari berbagai sutradara kondang di industri perfilman Hollywood.

WowKeren - Tak bisa dipungkiri bahwa belakangan ini film-film Marvel menjadi sasaran kritik dari sejumlah sineas kondang di industri perfilman Hollywood. Mulai dari Martin Scorsese yang menyebut film Marvel layaknya taman hiburan, kemudian Francis Ford Coppola yang menyebut Marvel hanya memproduksi film tercela, hingga Ken Loach yang menyamakan film Marvel dengan junk food alias makanan cepat saji.

Menanggapi hal ini, duo penulis "Avengers: Endgame", Christopher Markus dan Stephen McFeely, pun buka suara. Keduanya bahkan tak segan membongkar rahasia di balik kesuksesan film-film MCU hingga membuat semua penonton ketagihan menontonnya layaknya junk food.

Christopher Markus menyebut bahwa kekuatan utama Marvel terletak pada kemampuan mereka untuk selalu membuat cerita yang berkesinambungan dan memiliki koneksi satu sama lain. Hal inilah yang membuat penonton semakin penasaran dan tak melewatkan detail sekecil apapun dari film-filmnya.

"Kami ingin menceritakan kisah kecil tentang orang-orang. Bisa tentang ayah dan anak perempuan," tutur Christopher Markus pada Deadline. "Sang ayah mengenakan kostum besi dan itu bukan cuma tentang visual yang dilihat mata, tetapi tekanan yang dapat diletakkan di balik cerita-cerita itu."


Bukan cuma itu, ciri khas Marvel yang selalu mencegah spoiler dan menjaga kerahasiaan cerita tentunya membuat seluruh penonton semakin penasaran dan ingin terus menggali lebih dalam. Ditambah lagi dengan karakter-karakter superhero yang dibuat tak ubahnya dengan orang awam kebanyakan, sehingga penonton lebih bisa terhubung dan memahami karakter yang ditampilkan.

"Jika mereka ( Marvel Studios) memutuskan untuk menjaga ide bahwa kita harus merahasiakannya, kami bisa menceritakan jenis-jenis cerita tertentu. Kami sering berpikir bahwa cacat karakter adalah kekuatan mereka," imbuh Stephen McFeely.

"Captain America Steve Rogers, misalnya - dia orang yang bisa melakukan ini sepanjang hari. Dia benar-benar teguh pada pendapatnya. Dia adalah Gary Cooper dalam banyak hal, tetapi itu membuat dia dalam kesulitan. Dia akan mengorbankan dirinya sendiri," lanjut McFeely.

Sejauh ini, Marvel Studios sendiri sudah merilis 23 film dalam kurun waktu satu dekade belakangan. Dimulai dari "Iron Man" yang dirilis pada 2008, franchise ini telah berkembang menjadi tiga fase dan ditutup oleh "Avengers: Endgame" yang menjadi film terlaris di dunia.

Setelah ini, Marvel masih menyiapkan beragam proyek untuk fase-fase berikutnya. Di antaranya adalah enam film yang siap tayang di fase empat (tahun 2020 sampai 2021), dan sejumlah proyek lain di fase lima yang belum diumumkan secara resmi.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel