Pemakaman Pelaku Bom Bunuh Diri di Medan Ditolak Warga
AFP
Nasional

Penolakan pemakaman pelaku bom bunuh diri tersebut disampaikan oleh tokoh agama Kota Medan, Ustaz M Sofyan. Ia mengklaim bahwa penolakan tersebut mewakili suara masyarakat Medan.

WowKeren - Ledakan bom bunuh diri yang terjadi di Polrestabes Medan pada Rabu (13/11) pekan lalu sempat menghebohkan publik. Ledakan tersebut menewaskan pelaku serta membuat 6 orang lainnya terluka.

Warga Medan lantas disebut menolak pemakaman pelaku bom bunuh diri tersebut. Penolakan tersebut disampaikan oleh tokoh agama Kota Medan, Ustaz M Sofyan.

Sofyan mengklaim bahwa penolakan tersebut mewakili suara masyarakat Medan. "Saya secara gamblang menolak terduga bom bunuh diri itu dikuburkan di Kota Medan," tutur Sofyan dilansir Antara, Minggu (17/11).

Pelaku bom bunuh diri berinisial RMN tersebut diketahui merupakan warga Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan, Sumatera Utara. Sedianya, RNW akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sei Sikambing, Medan, pada Minggu (17/11). Namun, terpantau tidak ada aktivitas pemakaman RMN di TPU tersebut.


Kemudian, beredar kabar bahwa pemakaman RMN akan dipindahkan ke TPU di Sri Gunting. Namun, berdasarkan pantauan, di lokasi tersebut juga tidak ada prosesi pemakaman.

Sementara itu, pihak kepolisian juga telah memeriksa keluarga dan tetangga pelaku. Menurut Wakapolda Sumut Brigjen Pol Mardiaz Kusin, ditemukan sejumlah barang bukti mencurigakan pada saat pemeriksaan keluarga dan tetangga pelaku.

Barang bukti yang dimaksud berupa pipa yang berisi kandungan bahan kimia, anak panah beracun, dan juga las. "Memang ada ditemukan beberapa bukti berupa pipa yang diisi dengan kandungan bahan kimia. Dari Labfor nanti yang bisa menjelaskan isi kandungan itu apa. Kemudian ada anak panah beracun dan juga las," terang Kusin pada Kamis (14/11).

Di sisi lain, 4 anggota polisi yang menjadi korban luka dalam insiden bom bunuh diri ini akan mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa. Identitas empat polisi ini yakni Kasi Propam Polrestabes Medan Kompol Abdul Mutolip, Kasubbag Bin Ops Polrestabes Medan Kompol Sarponi, Staf Propam Polrestabes Medan Aipda Deni Hamdani, dan Staf Propam Polrestabes Medan Bripka Juli Chandra Siregar.

"Untuk penanganan di rumah sakit, pemerintah akan menanggung semua. Para korban akan diberi tali asih," kata Kusin. "Informasinya juga, para korban yang Polri akan diberikan penghargaan, mungkin bisa kenaikan pangkat luar biasa, bisa jadi sekolah."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait