Panitia mengklaim sebanyak 1 juta orang telah mengonfirmasi kehadirannya di reuni akbar PA 212. Tak hanya dari DKI Jakarta, sejumlah peserta dikabarkan berasal dari luar daerah bahkan luar negeri.
- Elvariza Opita
- Sabtu, 30 November 2019 - 10:44 WIB
WowKeren - Reuni akbar Persaudaraan Alumni (PA) 212 sudah di depan mata. Acara tersebut sedianya digelar pada Selasa (2/12) pekan depan di Monumen Nasional, Jakarta.
Seperti gerakan yang digelar dua tahun lalu, reuni PA 212 ini pun akan dihadiri oleh peserta dari luar Ibu Kota. Beberapa peserta pun dilaporkan mulai bergerak ke Jakarta.
Namun ada yang menarik dari para peserta itu. Pasalnya mereka dilaporkan menaiki moda transportasi yang sukses membuat publik menggelengkan kepala terkejut.
"Ada yang sudah berangkat," kata Ketua Panitia Maulid Akbar dan Reuni Mujahid 212, Awiet Masyhur di Gedung DDII, Jakarta, Jumat (29/11). "(Datang) dengan sepeda, berkendara bermotor, dengan mengendarai kuda, dan lain-lain."
Namun demikian, Awiet mengaku tak tahu pasti jumlah peserta dari luar daerah Jakarta yang bakal hadir. Daerah asal para peserta pun tak bisa dirinci oleh Awiet. "Kami belum bisa melaporkan jumlah yang akan hadir dari daerah-daerah," tutur Awiet, dilansir CNN Indonesia.
"Tetapi kami sangat yakin tidak ada yang beda dari tahun sebelumnya," imbuh Awiet. "Beberapa masjid di Jakarta pun sudah siap sebagai tempat singgah atau istirahat peserta dari daerah."
Dikonfirmasi terpisah, Ketua PA 212 Slamet Maarif bahkan menyebut akan ada tamu dari luar negeri yang hadir dalam kesempatan tersebut. "Tamu dari luar negeri hari Ahad-nya sudah sampai di Jakarta dan menginap di berbagai hotel di sekitar Monas, dengan biaya masing-masing," jelas Slamet.
Nantinya para tamu dari luar negeri itu akan dikawal langsung oleh panitia untuk menuju tempat acara. Mereka juga akan diberikan tempat khusus di samping panggung utama.
Lebih lanjut, diperkirakan sebanyak satu juta orang akan hadir dalam agenda reuni tersebut. Namun Slamet optimis jumlah peserta bisa bertambah hingga mencapai jumlah peserta pada 2017 lalu, yakni 13,4 juta orang.
"Tapi kita sampai saat ini masih kurang lebih satu juta akan berkumpul," kata Slamet. "Bisa kurangnya seratus orang, lebihnya sepuluh juta orang."
(wk/elva)
