Ketua DPRD RI turut buka suara terkait beredarnya video honorer DKI yang disuruh untuk berendam di dalam got. Ia meminta agar semua pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut dicopot.
- Nidya Putri
- Senin, 16 Desember 2019 - 13:54 WIB
WowKeren - Sebuah video viral yang memperlihatkan sekelompok pegawai honorer, baik K2 dan non-K2, yang harus berendam di sebuah saluran air kotor sempat menjadi sorotan masyarakat. Aksi tersebut diduga untuk memudahkan jalan mereka untuk memperpanjang kontrak mereka.
Tentu saja, viralnya video tersebut lantas mendapatkan perhatian dari sejumlah pihak. Salah satunya adalah Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi, ia meminta agar semua yang terlibat agar ditindak.
"Ini bukan yang pertama ya, udah ada kejadian di tempat lain juga," ujar Prasetio dilansir detikcom, Senin (16/12). Tak hanya itu, ia juga meminta agar lurah, sekretaris lurah (Sekel) dan berbagai pihak yang terlibat dicopot dari jabatan.
Menurutnya, oknum yang memiliki ide plonco tersebut perlu diberikan tindakan tegas. "Copot semua lurah, sekel, kasie-kasie yang terlibat," tegasnya. "Harus ada tindakan tegas kepada oknum yang mempunyai ide plonco untuk perekrutan PPSU yang baru atau perpanjangan juga."
Diketahui, jika Wali Kota Jakarta Barat, Rustam Effendi turut buka suara terkait video perpeloncoan yang viral di dunia maya tersebut. Rustam mengatakan jika peristiwa yang terjadi di Jelambar, Jakarta Barat bukan untuk perpanjangan masa kontrak melainkan sebagai selebrasi karena telah lolos seleksi.
"Lurah katanya tidak ada di tempat (saat kejadian)," kata Rustam, Minggu (15/12). "Itu bukan bagian dari tes, tapi selesai tes mereka senang-senang di situ."
Seperti yang diketahui pekan lalu video yang memperlihatkan pegawai honorer di Jakarta Barat masuk ke got yang berisi air keruh dan kotor saat melakukan tes perpanjangan kontrak beredar di media sosial. Dalam video tersebut, dapat dilihat ada lebih dari 30 pria dan wanita berendam dalam sebuah saluran air, berbaris dalam dua banjar.
Orang-orang di dalam saluran air ini saling memijat bahu, bergantian baik pria maupun wanita. Mereka tampak diawasi oleh sejumlah orang yang mengenakan pakaian dinas PNS/ASN.
(wk/nidy)
