Banjir Jabodetabek di Tahun Baru Telan Banyak Korban Jiwa, Ada yang Tertimbun Hingga Tersetrum
Nasional

Menteri Sosial menyampaikan bahwa pemerintah harus segera turun tangan memberikan pemenuhan kebutuhan dasar kepada warga dan memastikan mereka ditangani dengan baik di setiap kejadian bencana.

WowKeren - Tahun 2020 dibuka dengan banjir yang melanda wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek). Banjir tersebut tidak hanya menimbulkan kerugian material, namun juga memakan sejumlah korban jiwa.

Dilansir CNBC Indonesia pada Kamis (2/1), Kementerian Sosial mengungkapkan bahwa korban yang meninggal dunia akibat banjir Jabodetabek mencapai 26 orang. Jumlah korban jiwa tersebut tersebar di berbagai wilayah. Penyebab meninggalnya para korban pun beragam, mulai dari hipotermia, tertimbun tanah longsor, hingga tersetrum listrik.

Korban jiwa di Kabupaten Bogor mencapai 11 orang, di Kabupaten Bekasi ada 3 orang, sedangkan di Kota Depok mencapai 3 orang. Sementara itu, di DKI Jakarta tercatat ada 9 orang yang meninggal, sehingga total korban jiwa mencapai 26 orang.

Tak hanya itu, ribuan warga pun terpaksa mengungsi akibat banjir ini. Dilansir liputan6.com, jumlah pengungsi banjir di seluruh wilayah DKI Jakarta mencapai 31.232 jiwa hingga Rabu (1/1) malam.


Kemensos sendiri telah mengirimkan bantuan kebutuhan dasar bagi para warga terdampak banjir di DKI Jakarta dan Kabupaten Bandung Barat. Selain itu, Kemensos juga mengirimkan bantuan untuk wilayah berpotensi banjir di Provinsi Banten.

"Bantuan kebutuhan dasar secara bertahap kami kirimkan ke wilayah terdampak," terang Menteri Sosial Juliari P Batubara dalam siaran persnya pada Rabu (1/1). "Sekaligus juga mengaktifkan dapur umum lapangan dan menyiagakan personel Tagana untuk membantu evakuasi warga."

Menurut Mensos, pemerintah harus segera turun tangan memberikan pemenuhan kebutuhan dasar kepada warga dan memastikan mereka ditangani dengan sebaik-baiknya di setiap kejadian bencana. Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.

Mensos menjelaskan bahwa Kementeriannya bertugas untuk mengaktivasi sistem yang telah dipersiapkan untuk penanggulangan bencana alam secara terpadu pada saat bencana. Sistem yang dimaksud adalah Klaster Nasional yang dikoordinasikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Kemensos sendiri bertugas dalam Klaster Perlindungan dan Pengungsian serta Klaster Logistik.

"Fokus penanganan adalah evakuasi pengungsi ke tempat aman," pungkas Juliari. "Serta kelompok rentan yang terdiri atas lansia, anak-anak, penyandang disabilitas, dan kelompok khusus lainnya."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait